Liputan6.com, Jakarta - Melihat bintang di langit malam adalah kegiatan yang dapat dinikmati semua orang dari segala usia. Selain itu, ini juga bisa dilakukan di hampir semua tempat di dunia, dengan mengikuti beberapa langkah sederhana.
Musim dingin (bagi negara dengan emapt musim) adalah salah satu waktu terbaik dalam setahun untuk menyaksikan bintang bertaburan di langit, karena malamnya lebih panjang dan kelembaban udara sedang rendah.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, cuaca adalah faktor yang paling penting ketika mengamati bintang untuk para amatir dan astronom profesional, sebab keberadaan awan dan kabut tebal dapat menggelapkan malam di bawah bintang-bintang.
Berikut adalah tiga tips untuk Anda yang ingin mengamati bintang tanpa bantuan teleskop dama sekali, seperti dikutip dari Accu Weather, Sabtu (5/10/2019).
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
1. Ketahui Isi Langit
Salah satu hal utama yang harus dipikirkan oleh para pengamat bintang sebelum menuju ke luar adalah mengetahui apa yang mereka cari di langit. Bisa berupa apa saja, dari planet tertentu hingga rasi bintang.
Cara paling sederhana untuk mencari objek di langit malam adalah memanfaatkan salah satu aplikasi astronomi pada smartphone atau tablet Anda.
Aplikasi ini menampilkan lokasi rasi bintang, planet, Bulan dan bahkan Stasiun Angkasa Luar Internasional.
Grafik bintang malam juga dapat ditemukan secara daring, sehingga Anda bisa merencanakan apa yang harus ditemukan terlebih dahulu.
Advertisement
2. Jauhi Tempat yang Kena Polusi Cahaya
Langit malam sbenarnya dipenuhi oleh banyak bintang, galaksi dan rasi bintang, tetapi polusi cahaya dapat membatasi penglihatan mata telanjang Anda.
Polusi cahaya dari lampu kota, asap knalpot kendaraan, pabrik, dan bahkan sinar rembulan bisa membuat banyak objek langit redup ketika malam, termasuk Bimasakti.
Namun, beberapa bintang dan planet paling terang masih dapat dilihat di tempat-tempat terang.
Untuk melihat langit yang bertabur bintang dan Bimasakti itu sendiri, Anda mungkin perlu melakukan perjalanan ke daerah terpencil yang jauh dari hiruk-pikuk kota dan jalan raya.
Taman kota juga bisa menjadi tempat yang bagus untuk melihat bintang, karena biasanya lebih gelap daripada lingkungan di sekitarnya dan ramah keluarga.
Orang-orang juga harus memperhatikan fase Bulan dan mencoba merencanakan penglihatan malam di bawah bintang-bintang di sekitar Bulan baru, ketika langit berada dalam waktu paling gelap.
Cahaya dari Bulan purnama dapat menambah polusi cahaya alami, yang menyebabkan kondisi pengamatan bintang menjadi buruk, bahkan di sudut-sudut paling gelap di negara itu.
3. Menyesuaikan Mata dengan Suasana Gelap
Satu hal yang perlu diperhatikan setiap pengamat bintang ketika hendak melihat bintang-bintang di angkasa adalah mata Anda harus disesuaikan dalam keadaan sekitar yang gelap atau tanpa lampu.
Mungkin diperlukan waktu 30 hingga 45 menit untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan sepenuhnya.
Setelah mata menyesuaikan diri, penting bagi Anda untuk tidak menggunakan senter atau melihat ponsel atau layar kamera, karena dapat merusak penglihatan Anda.
Cara untuk mengatasi ini adalah dengan menggunakan senter merah atau dengan meletakkan selembar plastik merah di atas ponsel dan layar kamera, sebab lampu merah tidak mengganggu penglihatan mata.
Advertisement