Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan segera berakhir. Jokowi sendiri akan memulai periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
Dalam rentang waktu lima tahun periode pertama, tentu ada banyak kenangan dan kesan yang muncul terhadap pola kepemimpinan Mantan Walikota Solo tersebut.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan selama menjadi anak buah Jokowi, dia mendapat kesan bahwa Jokowi merupakan sosok pimpinan yang inspiratif.
Baca Juga
Advertisement
"Pak Jokowi itu selalu menginspirasi dan ide-idenya beyond, di atas. Bahkan tidak saya pikirkan, ada ide," kata dia di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu (5/10).
Hal tersebut, jelas Menhub , justru menjadi motor penggerak bagi para anak buah termasuk dirinya untuk bekerja lebih giat. Tentu dengan harapan dapat mencapai target yang telah dipatok.
"Itu justru bagi kami, bagi saya dan beberapa menteri, justru menjadi tantangan, membangun memberikan semangat bagi kita. Bayangkan kita diberikan tantangan yang luar biasa, pasti kita bersemangat mencapainya," ujar dia.
Budi pun menanggapi dengan santai, ketika ditanya apakah sudah ada tawaran untuk kembali masuk kabinet di periode kedua kepemimpinan Jokowi.
"Belum," tandas Menhub.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub: 35 Persen Anggaran Sektor Udara untuk Papua
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan tidak hanya memperhatikan konektivitas udara di rute-rute gemuk. Perhatian untuk meningkatkan konektivitas di wilayah 3T juga menjadi komitmen Pemerintah.
"Amanat yang diberikan kepada Kementerian Perhubungan bukan saja kota-kota besar, atau tempat wisata, tapi justru yang terluar, tertinggal, dan terdepan ini," kata dia, dalam Panel Diskusi bertajuk 'Polemik dan Prospek Industri Aviasi: Harga Tiket, Kompetisi, dan Efisiensi', di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Sebagai contoh, lanjut Budi, Kementerian Perhubungan mengalokasi anggaran yang cukup besar untuk pengembangan konektivitas di Papua. Fasilitas yang dibangun Kementerian Perhubungan, kata dia, bisa berupa bandara atau fasilitas pendukung lain.
"Tidak mudah, tapi Kementerian Perhubungan selalu berusaha memberikan fasilitas. Sejumlah bandara kita bangun, sejumlah fasilitas kita bangun," jelasnya.
"Bahkan di Papua, yang merupakan daerah 3T menghabiskan 35 persen anggaran Kementerian Perhubungan di sektor udara itu adalah di Papua," imbuh Menhub.
Advertisement