Liputan6.com, Jakarta - Teknologi berkendara seperti fitur navigasi dapat membantu pengemudi mengatasi permasalahan menuju menuju lokasi tertentu. Namun, percaya pada teknologi sepenuhnya tanpa analisis yang tepat dapat membuat pengendara terjebak dalam masalah.
Dilansir Autoevolution, seorang pria bernama Kieren Gibbons dan anaknya mengendarai Ford Transit akhirnya harus masuk sungai setelah mengikuti petunjutk GPS. Kejadian di Ripon, Inggris ini disebabkan pengendara mengikuti GPS tanpa melihat kondisi medan yang dilalui.
Advertisement
Jalur yang mereka lewati, pada kondisi normal hanya digenangi sedikit air. Namun akibat hujan, jalur tersebut banjir dan air menjadi cukup tinggi. Meskipun terdapat peringatan bagi para pengendara untuk berhati-hati, pria tersebut memilih untuk mengikuti GPS dan menerobos sungai dan akhirnya terjebak di tengah arus.
Akibat kejadian ini, dibutuhkan beberapa unit darurat seperti polisi dan pemadam kebakaran untuk melakukan evakuasi.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Bisa Kehilangan Nyawa
"Unit darurat mengatakan kami bisa saja kehilangan nyawa apabila airnya lebih dalam lagi. Kami bisa terbawa arus. Arusnya saat itu cukup deras, sekitar 112 km/jam," ucap Gibbons.
"Kami hanya mengikuti alat navigasi saat berangkat menuju lokasi kerja dan tiba-tiba kami ada di tengah sungai. Itu sebenarnya hanya jalur biasa namun karena hujan, airnya menjadi tinggi. Kami mencoba berhenti namun sudah terlambat, air sudah mulai memasuki mobil,"pungkasnya.
Penulis: Khema Aryaputra
Advertisement