5 Hari di Atas Kapal, Puluhan Pengungsi Wamena Tiba di Tanjung Perak Surabaya

Sebanyak 62 jiwa, termasuk dua anak-anak serta seorang bayi, yang hingga malam ini sedang ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2019, 10:53 WIB
Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pengungsi asal Jawa Timur di Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Minggu malam 6 Oktober 2019, dengan menumpang Kapal Motor Ciremai, milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) selama lima hari perjalanan.

Jumlah pengungsi terdata sebanyak 62 jiwa, termasuk dua anak-anak serta seorang bayi, yang hingga malam ini sedang ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dilansir dari Antara.

"Pascakerusuhan di Wamena kami dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, sebelum akhirnya dibawa menuju ke Surabaya menggunakan KM Ciremai," ujar Eli Fadilah, salah seorang pengungsi saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu malam (6/10).

KM Ciremai sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.

"Lima hari kami berada di atas KM Ciremai. Kapal berangkat dari Papua pada hari Selasa, 2 Oktober," ucap Eli, yang sempat merasa lemas setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan kembali pulih setelah mendapat penanganan medis.

Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun.

Terdata dari 62 pengungsi yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.

Terkait penanganan selanjutnya pengungsi asal Wamena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memberikan keterangan.

Sama sekali tidak terlihat pejabat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang disebut sebagai leading sector penanganan pengungsi asal Wamena, yang hadir di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Sementara sejumlah pejabat terlihat hadir dan turut menangani kedatangan pengungsi asal Wamena di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yaitu dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun tidak bersedia diwawancarai.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Janji Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada awak media usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah mengaku membahas sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada sekitar 430 warganya yang akan dipulangkan dari Wamena, Papua menggunakan pesawat dan kapal pada 7 dan 15 Oktober.

"Pemulangan rencananya tanggal 7 (Oktober) naik pesawat, dan tanggal 15 (Oktober) itu naik kapal ada sekitar 430an," kata Khofifah di Mapolda Jatim, di Surabaya, Minggu 6 Oktober 2019.

Meski menyebut 430 warga, Khofifah belum bisa memastikan jumlah pasti warganya yang akan dipulangkan dari Wamena. Mantan Menteri Sosial itu mengaku masih menunggu data pasti saat seluruh warganya tiba di Jatim.

"Saya tidak berani menyebut jumlahnya, sebelum datanya fix. Karena di sana itu  ada di beberapa titik, dan lebih banyak yang ada di Sentani dan Jayapura," ujar dia.

Hingga saat ini, lanjut Khofifah, total ada 472 warga Jatim dari berbagai daerah telah pulang ke kampung halamannya. Mereka diangkut menggunakan pesawat militer TNI AU C-130 Hercules dari Papua menuju Jawa Timur (Jatim).

"Mereka pulang, kami beri mereka uang saku Rp1 juta dari Pemprov, juga mendapatkan pakaian siap pakai, dan sembako yang kira-kira cukup untuk beberapa hari kemudian," kata Khofifah.

Pemprov Jatim menjamin keamanan semua warganya. Khofifah juga memastikan setiap warga Jatim yang pulang telah didata, untuk kemudian diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) masing-masing daerah.

Terkait hal itu, Khofifah mengaku telah berkoordinasi dengan kepala daerah seluruh Jatim, untuk penanganan lanjut setelah kepulangan warga Jatim dari Papua.

"Kami (Pemprov) akan sama-sama koordinasi pasca kepulangan mereka untuk selanjutnya," kata Khofifah di Surabaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya