KKP Surabaya Imbau Pengungsi Wamena Waspadai Malaria

Banyak pengugnsi dari Wamena dalam kondisi sakit, KPP Surabaya imbau para pengungsi segara periksa ke dokter

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2019, 12:45 WIB
Penyeberangan Ujung Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto: Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Jawa Timur mewaspadai para pengungsi asal Wamena, Papua terjangkit malaria. Hal ini menyusul kedatangan mereka secara bergelombang ke Jawa Timur melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Kepala Bidang Karantina dan Surveilans KKP Kelas 1 Surabaya Budi Santosa memastikan sebanyak 62 pengungsi asal Wamena yang Minggu malam tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menumpang Kapal Motor (KM) Ciremai secara keseluruhan tergolong sehat.

"Ada beberapa pengungsi tadi yang sakit, tapi cuma batuk-batu atau pilek. Namun, secara keseluruhan kondisinya sehat," katanya, saat dikonfirmasi usai memeriksa kesehatan para pengungsi asal Wamena di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu malam 6 Oktober 2019.

Dia menyarankan kepada segenap pengungsi asal Wamena sesampainya di rumah keluarga masing-masing di berbagai daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur, yang kesehatannya merasa terganggu agar segera periksa ke puskesmas terdekat, dilansir dari Antara.

"Karena yang kami khawatirkan Papua hingga kini masih dinyatakan sebagai daerah endemis penyakit malaria. Sedangkan Jawa Timur sudah bebas malaria. Jadi, jangan sampai mereka terjangkit malaria dan kemudian menulari masyarakat Jawa Timur lainnya," ujarnya.

KKP Kelas 1 Surabaya, lanjut Budi, telah berkoordinasi dengan instansi kesehatan di seluruh daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur agar lebih intensif jika ada pengungsi asal Wamena yang datang untuk berobat.

"Data-data pengungsi yang tiba di Jawa Timur sudah ada. Tinggal kami koordinasikan dengan puskesmas-puskesmas atau rumah sakit di berbagai daerah kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur untuk mengantisipasi jika ada yang terjangkit malaria," ucapnya.

 

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Puluhan Pengungsi Tiba di Tanjung Perak

PT Pelni menawarkan mimpi indah untuk eksplorasi alam laut Indonesia Timur (Intim). Dari Labuan Bajo, Derawan, Raja Ampat hingga Bandaneira.

Sebelumnya, puluhan pengungsi asal Jawa Timur di Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Minggu malam 6 Oktober 2019, dengan menumpang Kapal Motor Ciremai, milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) selama lima hari perjalanan.

Jumlah pengungsi terdata sebanyak 62 jiwa, termasuk dua anak-anak serta seorang bayi, yang hingga malam ini sedang ditangani petugas di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Pascakerusuhan di Wamena kami dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, sebelum akhirnya dibawa menuju ke Surabaya menggunakan KM Ciremai," ujar Eli Fadilah, salah seorang pengungsi saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu malam (6/10).

KM Ciremai sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB.

"Lima hari kami berada di atas KM Ciremai. Kapal berangkat dari Papua pada hari Selasa, 2 Oktober," ucap Eli, yang sempat merasa lemas setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan kembali pulih setelah mendapat penanganan medis.

Puluhan pengungsi tersebut merupakan warga Jawa Timur yang mayoritas telah tinggal di Wamena selama lebih dari lima tahun.

Terdata dari 62 pengungsi yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 30 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Nganjuk, serta masing-masing lainnya berasal dari berbagai kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.

Terkait penanganan selanjutnya pengungsi asal Wamena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum memberikan keterangan.

Sama sekali tidak terlihat pejabat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang disebut sebagai leading sector penanganan pengungsi asal Wamena, yang hadir di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Sementara sejumlah pejabat terlihat hadir dan turut menangani kedatangan pengungsi asal Wamena di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yaitu dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun tidak bersedia diwawancarai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya