Imbas Revolusi Industri 4.0, 800 Juta Pekerjaan di Dunia Bakal Hilang?

Namun, Industri 4.0 juga akan tercipta sebanyak 900 juta pekerjaan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 07 Okt 2019, 16:49 WIB
Revolusi Industri 4.0. Dok: engineersjournal.ie

Liputan6.com, Jakarta - Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan akan ada sekitar 800 juta pekerjaan yang hilang di seluruh dunia imbas revolusi industri 4.0

Hal itu ia sampaikan dalam peluncuran buku Pancasilanomics: Jalan Keadilan dan Kemakmuran karya Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEIN) Arif Budimanta.

Kendati begitu, lanjut dia, pekerjaan baru yang muncul akan lebih banyak dibandingkan pekerjaan yang hilang tersebut. Sebab itu, banyak pertimbangan yang mengiringi ketika mendiskusikan prospek daripada industri 4.0.

"Riset dari McKinsey itu menyebutkan 2030 400-800 juta pekerjaan akan hilang di seluruh dunia. Namun, di saat yang bersamaan juga akan create more new jobs yaitu 900 juta pekerjaan. Jadi lebih banyak yang baru sebenarnya," tuturnya di Jakarta, Senin (7/9/2019).

Pihaknya melanjutkan, memang ada banyak riset dari berbagai dunia mengenai dampak positif dan negatif dari revolusi industri 4.0. Karenanya, banyak pengkajian dari perkembangan teknologi yang disruptif ini, termasuk bagi Indonesia sendiri.

"Pertanyaanya apakah di Indonesia akan lebih banyak pekerjaan yang baru apa yang hilang? Apakah 4.0 ini positif atau negatif. Menambah kesenjangan atau mengurangi kesenjangan," ujarnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi: Insinyur Punya Peran Penting di Era Industri 4.0

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Jokowi meminta percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 guna mendongkrak investasi dan ekspor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo mengatakan, peran insinyur sangat penting di era revolusi industri 4.0. Kerja sama antara insinyur se-ASEAN sangat dibutuhkan untuk menghasilkan daya saing yang lebih baik agar mampu bersaing dikancah dunia.

"Revolusi industri 4.0 yang melanda semua bidang kehidupan, peran insinyur sangat penting, sangat sentral," ujarnya dalam acara Konferensi Organisasi Insinyur se-Asean di Jiexpo, Jakarta, Rabu (11/9).

Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN melalui insinyur terbukti cukup banyak menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi baru. Setidaknya hingga kini ada 10 unicorn berasal dari ASEAN.

"Asean terbukti cukup sukses di berbagai bidang. Antara lain adanya 10 unicorn dari ASEAN. Di Indonesia antara lain Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak. Dan masih banyak lagi karya-karya hebat di berbagai bidang hasil karya para insinyur," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, kerja sama insinyur se-Asean ke depan harus terus ditingkatkan. Ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di 10 negara anggota.

"Saya harap kerja sama bukan saja antar insinyur tapi juga antara engineering dengan bidang ilmu yang lain. Untuk melahirkan inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi para insinyur pasti membutuhkan keahlian lain," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Reporter: Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya