Cerita Karier Raisa dan Isyana, dari Dibanding-bandingkan hingga Saling Dukung

Tak merasa tersaingi, Raisa dan Isyana Sarasvati justru berkolaborasi untuk mematahkan anggapan orang.

oleh Henry diperbarui 07 Okt 2019, 22:02 WIB
Raisa Andriana dan Isyana Sarasvati dalam acara talkshow Sunsilk #TakTertahankan yang dilaksanakan di Ecology Bistro Kemang pada Senin (7/10/2019). (dok. Liputan6.com/Novi Thedora)

Liputan6.com, Jakarta - Sulit rasanya untuk menepis pesona dan talenta penyanyi Raisa dan Isyana Sarasvati. Selain berparas cantik, keduanya adalah musisi wanita bersuara merdu dan memiliki banyak karya yang digemari penikmat musik.

Tak jarang mereka berdua juga kerap dibanding-bandingkan kualitasnya. Padahal, Raisa dan Isyana memiliki kepribadian dan jenis karya yang berbeda. Hal ini diungkapkan keduanya dalam talkshow kampanye Sunsilk #TakTerhentikan.

Acara ini bertujuan untuk mengajak perempuan muda Indonesia agar dapat lebih mengenali dan menggali potensi diri sehingga bisa menjadi individu yang lebih berdaya. Menghadirkan Raisa dan Isyana sebagai brand ambassador-nya, mereka bercerita tentang kiat memaksimalkan potensi dan prinsip hingga bisa sukses seperti saat ini.

Raisa menuturkan, saat awal merintis karier, tak jarang dia ditekan oleh lingkungannya karena terlalu memegang prinsip. Padahal menurutnya, prinsip tersebut adalah cara dia menunjukkan siapa diri dia sebenarnya. Pada akhirnya, dengan pinsip yang dia pegang teguh, ibu satu anak ini bisa menjadi penyanyi yang dikenal banyak orang saat ini.

"Aku tuh punya prinsip karena that's what I am, dan karena aku bisa lebih menunjukkan my worth," tutur Raisa saat ditemui di Ecology Bistro Kemang, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).

Sedikit berbeda dengan Raisa, Isyana awalnya justru tak pernah bermimpi untuk merintis karier di dunia penyanyi komersil seperti yang dia geluti saat ini. Ia mengatakan sejak kecil sudah tertarik dalam musik klasik dan bercita-cita untuk menjadi penyanyi opera.

Bahkan, pelantun Tetap Dalam Jiwa ini telah melanjutkan kuliah ke jurusan musik yang berfokus ke klasik. Namun, tiba-tiba Isyana ditawari untuk menjadi penyanyi oleh agensi musik.

Memiliki jiwa eksploratif, Isyana awalnya sempat takut untuk keluar dari musik klasik hingga mencoba melangkah lebih jauh. Terlebih, agensi musik yang menaunginya masih mendukung dirinya untuk membuat musik yang dia sukai.

"Mereka melihat aku bukan sebagai seorang penyanyi, tapi musisi yang menciptakan lagu, bisa bernyanyi sendiri," ungkap Isyana Sarasvati.

Penyanyi berusia 26 tahun ini mengatakan keputusannya untuk menyetujui tawaran tersebut menjadi momen tak terhentikan karena bisa memberikan karya yang disenangi banyak orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saling Mendukung

Raisa dan Isyana untuk poster lagu Anganku Anganmu. (dok. instagram.com/raisa6690/https://www.instagram.com/p/BSVY8LZjYmm/Novi Thedora)

Kedua bintang ini juga bercerita soal awal mula mereka kerap dibanding-bandingkan satu sama lain. Isyana menyebut diawal kemunculannya, dia sering dicibir karena dianggap mengikuti gaya Raisa.

Tak banyak yang tahu, hal tersebut membuat dirinya sedikit terpuruk. Namun, tak disangka Raisa langsung mengontaknya dan justru menyemangati dirinya.

"Malem-malem, Yaya (nama panggilan Raisa) WhatsApp, 'halo Isyana, ini Raisa'. Terus aku mengira ini pasti bohong. Tapi ternyata benar, artinya dia benar-benar cari nomor aku untuk menyemangati," ujar penyanyi kelahiran 2 Mei 1993 ini.

Bukan tanpa alasan Raisa menghubungi Isyana kala itu. Istri Hamish Daud ini mengatakan sudah selayaknya sebagai musisi wanita, bahkan sesama manusia untuk saling mendukung satu sama lain.

Sejalan dengan misi Sunsilk dalam kampanye yang ingin memberikan inspirasi dan semangat kepada wanita Indonesia, Raisa mencoba untuk memberikan semangat. Menurutnya, wanita Indonesia selama ini masih berpikir hanya ada sedikit tempat untuk wanita yang bisa sukses, sehingga condong lebih sering menjatuhkan dari pada mendukung.

Padahal menurutnya, pada dasarnya wanita adalah pribadi yang saling mendukung. Contoh sederhananya, pergi ke toilet bersama, membantu membetulkan riasan, dan sebagainya.

"Jadi, kalau misal ada tempat satu atau dua, pikirannya harus gue. Padahal, sebenarnya kita harus bikin state of mind, ada tempat untuk semua. Nggak peduli untuk cowok, untuk cewek. Jadi, kita nggak merasa harus sikut-sikutan," tutur Raisa.

Wujud nyata dari aksi saling mendukung itu, keduanya merilis single bertajuk Anganku Anganmu pada 2017. Mereka menyebut sebenarnya makna dari kolaborasi ini adalah ingin mematahkan budaya orang yang berpikir bahwa kesuksesan hanya milik satu orang. Lirik yang terkandung di dalamnya juga ingin memberitahu orang bahwa semuanya memiliki kesempatan yang sama.

"Aku dan Yaya adalah tipikal musisi yang punya karakter masing-masing, dan itu nggak bisa dibandingin. Itu ditanamkan dalam diri sendiri dan malah akhirnya jadi saling support," tambah Isyana.

Terpilih menjadi brand ambassador Sunsilk, keduanya menuturkan bahwa tugasnya tidak hanya berfoto dan mengiklankan produk. Tapi, diharapkan bisa memiliki suara untuk memberdayakan sesama perempuan dengan lebih luas. (Novi Thedora)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya