Gerindra Tegaskan Baru Bicara Konsep dengan Jokowi, Bukan soal Menteri

Komunikasi itu masih sebatas membahas tawaran konsep yang diberikan Gerindra kepada Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2019, 19:07 WIB
Sufmi Dasco Ahmad menggantikan Fadli Zon menjadi Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui tengah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Komunikasi itu membahas tawaran konsep yang diberikan Gerindra kepada Jokowi.

Soal konsep tersebut, Dasco mengklaim belum sampai membahas kursi menteri. Gerindra mula-mula menawarkan konsep terkait ketahanan pangan, energi, keamanan dan ekonomi.

"Kami tidak mengincar posisi jabatan tertentu. Kami ditawarkan membantu pemerintah, kami juga menawarkan konsep ke pemerintah. Konsep mengenai ketahanan pangan, energi, keamanan dan ekonomi," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).

Dia mengatakan, jika konsep yang ditawarkan kepada pemerintah diterima, baru Gerindra bicara mengenai orang yang akan mengisi kursi menteri tersebut.

"Ketika pemerintah setuju mana yang mereka setuju, bidangnya apa baru ngomong orang," kata Dasco.

Dasco mengatakan semuanya tergantung Jokowi apakah dapat menerima atau tidak. Gerindra sendiri masih komunikasi dengan Jokowi.

"Ini tergantung pemerintah. Kita sedang komunikasi dengan pemerintah terkait konsep itu," kata dia.

Sementara Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Prabowo Subianto tidak ngotot untuk mendapatkan kursi di kabinet. Gerindra juga tidak akan langsung menerima tawaran dari Presiden Jokowi.

"Sekali lagi kita tidak serta merta menerima tawaran itu, karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam Pilpres kemaren kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," kata Muzani.

Terkait posisi menteri apa yang ditawarkan Gerindra kepada Jokowi, Muzani tidak menyebutkan. Dia berkata, Prabowo belum menyampaikan gagasan secara resmi.

"Ya secara resmi pak Prabowo belum ajukan itu. Tapi sekali lagi ini baru pada konsep awal tentang bagaimana negara Indonesia yang kita cintai itu bisa mencapai pada seasembada pangan, energi, air," ucapnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tanggapan Puan

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menanggapi kabar soal tawaran menteri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Partai Gerindra. PDIP belum menyatakan setuju atau tidak karena Jokowi belum menyampaikan kepada partai koalisi.

"Setuju nggak setuju kita lihat saja, Presiden belum ngajak ngomong," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019).

Puan kembali menegaskan, susunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Dia berkata, hak prerogatif itu harus dihormati semua pihak.

Selain itu, Ketua DPR itu menyebut PDIP perlu juga bicara dengan partai lain dalam koalisi pendukung Jokowi terkait posisi Gerindra. Alasannya, PDIP tidak bisa menyatakan sikap sendiri.

"Nggak bisa serta merta PDIP menyatakan iya setuju atau tidak setuju, kita ada partai lain yang kemudian bersama-sama dengan Pak Jokowi," ujar Puan.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya