Jokowi: Saya Apresiasi Belanda Konsisten Hormati Kedaulatan NKRI

Jokowi dan Rutter sepakat meningkatkan kerja sama mulai dari bidang investasi, perdagangan, hingga vokasi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Okt 2019, 17:55 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Belanda Mark Rutte (kiri) sebelum pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10/19). Pertemuan itu membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan Belanda kedepan berdasarkan prinsip kemitraan komprehensif. (AP/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Belanda yang konsisten dan tegas menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini disampaikan Jokowi usai menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.

"Saya berikan apresiasi kepada pemerintah Belanda yang secara konsisten tegas menghormati kedaulatan Negara Republik Indonesia," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin (7/10/2019).

Dalam lawatan itu, Jokowi dan Rutte sepakat meningkatkan kerja sama mulai dari bidang investasi, perdagangan, hingga vokasi.

Belanda juga berkomitmen akan membantu mengembangkan hasil olahan kepala sawit dari Indonesia.

"Saya juga menghargai kerja sama yang baru saja ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda di New York tanggal 26 September 2019 yang lalu mengenai pengembangan kapasitas petani kecil sawit untuk menghasilkan kelapa sawit yang lestari," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Fokus Kembangkan SDM

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama PM Belanda Mark Rutte menanam pohon damar disela pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10/19). Pertemuan itu membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan Belanda kedepan berdasarkan prinsip kemitraan komprehensif. (AP/Dita Alangkara)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak Belanda agar bisa memperkuat hubungan kemitraan di bidang infrastruktur, maritim, hingga sumber daya manusia. Kepada PM Rutte, Jokowi menjelaskan bahwa lima tahun ke depan, Indonesia akan fokus mengembangkan sumber daya manusia.

"Oleh karena itu pendidikan yang sangat penting artinya terutama pendidikan vokasi," tutur dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut bahwa kerja sama dengan Belanda cukup penting. Pasalnya negara kincir angin itu merupakan mitra kedua terbesar Indonesia di Eropa dalam bidang perdagangan.

"Ini juga bisa langsung dilihat dari angka, misal angka perdagangan. Belanda merupakan mitra kedua terbesar perdagangan kita dengan Eropa. Dan angka, data yang ada di kita 2018 itu lebih dari 5 miliar USD. Kalau diurut dari semua negara di dunia maka belanda adalah nomor 15," ujar Retno yang ikut mendampingi Jokowi bertemu PM Rutte.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya