Liputan6.com, Medan - Jenazah aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Golfried Siregar dibawa kembali ke Medan untuk diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (8/10/2019), meninggalnya Golfried Siregar masih menyisakan misteri.
Advertisement
Kamis dini hari lalu, Golfried ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka parah di kepala di flyover Jalan Jamin Ginting, Medan. Korban kemudian dievakuasi oleh sejumlah pengemudi ojek daring ke Rumah Sakit Mitra Sejati.
Karena tanpa identitas, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Sempat dirawat selama tiga hari, Golfried akhirnya meninggal Minggu sore lalu. Pihak keluarga dan Walhi Sumatera Utara ini meragukan kecelakaan menjadi penyebab tewasnya korban.
"Semua orang itu bilang ini bukan korban kecelakaan," kata keluarga korban Serdiana Sitompul.
"Kita juga harus membentuk tim investigasi di lapangan, apakah ada kecelakaan atau ada indikasi pembunuhan," ujar Kepala Departemen Advokasi Walhi Sumut Khairul Bukhari.
Dugaan adanya upaya mencelakai korban bermunculan menyusul hilangnya dompet, cincin, laptop, dan telepon genggam korban. Selain itu, tidak ditemukan luka di tubuh korban selain di bagian kepala. Sedangkan sepeda motor dan helm yang dikenakan korban ditemukan utuh.
Keluarga dan Walhi Sumut meminta polisi untuk mengusut tuntas kematian korban.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.