Dipimpin Sektor Konsumsi, IHSG Dibuka Menguat ke 6.041,74

Sebanyak 203 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Okt 2019, 09:15 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Selasa pagi ini. Posisi rupiah di angka 14.164 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan, Selasa (7/10/2019), IHSG naik 42,05 poin atau 0,69 persen ke level 6.041,74. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,88 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.046,45 dan terendah di 6.021,69.

Sebanyak 203 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 56 saham melemah dan 119 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 50.699 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 480 miliar.

Investor asing beli saham Rp 53 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.164 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, selurunya berada di zona hijau. Sektor barang konsumsi naik 1 persen dan mencetak kenaikan terbsar, sektor manufaktur naik 0,79 persen dan sektor infrastruktur naik 0,74 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain SLIS melonjak 34,36 persen ke Rp 262 per saham, KRAH naik 24,58 persen ke Rp 1.470 per saham, dan LPLI naik 22,13 persen ke Rp 149 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain HEXA yang turun 16,37 persen ke Rp 2.860 per saham, ALTO turun 11,70 persen ke level Rp 332 per saham dan MBTO turun 6,98 persen ke Rp 120 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan di pasar saham. Minimnya sentimen hari ini sulit mendongkrak indeks ke zona hijau.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menjabarkan, IHSG masih akan terbatas melihat masih minimnya sentimen terutama dari dalam negeri.

"Indikator stochastic bergerak menyempit di sekitar area oversold menunjukkan rentang pelemahan semakin terbatas," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Adapun pihaknya meramalkan IHSG akan bergerak terkoreksi di rentang support 5.930-5.965 dan resistance 6.060-6.120. 

Berbeda, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat melihat IHSG secara teknikal mampu rebound (kembali naik) usai terkontraksi kemarin.

"Kami perkirakan IHSG akan kembali rebound menguji resistance dengan rentang pergerakan 6000-6088," ujarnya.

Untuk hari ini, Lanjar menganjurkan untuk membeli saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara itu, sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan menurut Frederik ialah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco International Tbk (MEDC), hingga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya