BJ Habibie Dipanggil Eyang Oleh Rakyat Indonesia, Begini Reaksi Pihak Keluarga

Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie telah berpulang.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2019, 10:40 WIB
Mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie telah berpulang. Namun spirit dan teladan perihal cinta sejati terus melekat di benak masyarakat Indonesia. Rakyat Indonesia memanggil BJ Habibie eyang, bukan bapak.

Putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, rupanya menyadari ayahnya dijadikan eyang oleh rakyat Indonesia. Kepada Showbiz Liputan6.com, Ilham Akbar Habibie menyampaikan respon pihak keluarga soal gelar Eyang tersebut.

Pertama, keluarga besar tak keberatan jika BJ Habibie disebut Eyangnya bangsa Indonesia. “Bapak mencoba dekat dengan anak muda. Bapak menjadi eyang bagi bangsa Indonesia. Semua orang menyebutnya eyang. Saya sendiri sering memanggilnya Eyang karena mengikuti kebiasaan banyak orang, padahal saya, kan anak kandungnya. Lucu juga, sih,” beber Ilham Akbar Habibie di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Ia melanjutkan. BJ Habibie sejak awal memang ingin meminimalkan jarak dengan rakyat Indonesia, khususnya generasi muda. “Jadi semua orang boleh memanggil Bapak saya eyang,” imbuhnya.

 

 

Foto dok. Liputan6.com

Foto dok. Liputan6.com


Melanie Subono Jadi Ukuran

Melanie Subono (Deki Prayoga/Bintang.com)

Rupanya, BJ Habibie punya peraturan di kediamannya. Cucu tertua usianya 42 tahun yakni Melanie Subono, sepupu Ilham Akbar Habibie. Usia Melanie Subono kemudian dijadikan patokan di keluarga besar.

“Semua yang usianya 42 tahun ke bawah boleh memanggil Bapak saya eyang. Dan saya mendukung keputusan Bapak untuk senantiasa dekat dengan masyarakat Indonesia,” urai pria kelahiran 16 Mei 1963 ini. 

 

Foto dok. Liputan6.com

Foto dok. Liputan6.com


Dekat dengan Cucu

Presiden BJ Habibie didampingi istrinya Ainun Habibie melambaikan tangan kepada wartawan saat tiba di pusat perbelanjaan yang hancur akibat gelombang kekerasan di Chinatown, Jakarta, 26 Mei 1998. Habibie meninggal pada usia 83 tahun akibat gagal jantung dan menua. (AFP Photo/Kemal Jufri)

Ilham Akbar Habibie menambahkan, semasa hidupnya, BJ Habibie dikenal dekat dengan para cucu.

“Sangat dekat, meski lokasi para cucu sedang berjauhan. Anak saya yang pertama, Nadia, kuliah di Amerika Serikat, lalu Inggris dan pernah kerja di Inggris juga. Yang bungsu, Tiffany masih SMA. Saat ini sekolah di Jakarta. Ia mau kuliah di Jerman. Eyang Habibie senang karena ada cucu yang menyusul jejaknya ke Jerman. Kalau Pasha sejak SMA sudah di Amerika,” Ilham Akbar Habibie mengakhiri perbincangan. (Wayan Diananto)

Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com

Foto dok. Liputan6.com

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya