Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga terdampak kerusuhan di Wamena, tiba di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules A-1336. Ratusan warga selanjutnya akan diantar ke daerah asal.
Sementara itu, sejumlah pengungsi korban kerusuhan Wamena asal Probolinggo, telah kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Advertisement
Berjumlah 107 warga dari Wamena ini tiba di Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Kamis sore 3 Oktober 2019, mereka warga yang selamat, saat terjadi kerusuhan di Wamena.
Mereka mengaku bersyukur, bisa selamat dan pulang bertemu sanak keluarga, meski harus meninggalkan harta benda mereka. Beberapa warga mendapat pertolongan medis, karena kelelahan dan dimungkinkan sedang sakit, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, sejumlah pengungsi korban kerusuhan Wamena asal Kota Probolinggo, telah tiba di kampung halaman masing-masing. Namun persoalan baru muncul, terutama soal trauma dan pekerjaan baru bagi mereka di kampung halamannya.
Dari 8 orang warga Kota Probolinggo, terdapat pasutri Abdullah dan Su’ainah serta seorang anaknya, warga Jalan Cokroaminoto Kecamatan Kanigaran. Mereka kehilangan seluruh harta benda yang ikut terbakar bersama rumahnya, saat kerusuhan terjadi di Wamena.
Salah satu anggota keluarga pasutri Suparlin, hingga kini masih berada di pengungsian dan belum dipulangkan. Wiwik istri Suparlin, berharap agar suaminya segera dapat dipulangkan.
Hingga saat ini masih terdapat warga Kota Probolinggo yang belum diketahui nasibnya. Pemerintah setempat berencana mendirikan posko pengaduan, bagi warga yang memiliki keluarga di Wamena dan belum bisa dipulangkan. Demikian diberitakan Liputan6, 7 Oktober 2019.