Liputan6.com, Jakarta - Menyambut datangnya Hari Pos Dunia, kali ini berbagi cerita soal sejarah bangunan kantor pos di Jalan Taman Apsari No.1, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur yang hingga kini masih berfungsi layaknya kantor pos pada umumnya.
Orang mengenal bangun ini dengan sebutan Kantor Pos Simpang. Sederet kisah di balik pembangunan kantor pos tua di Surabaya ini menarik untuk diikuti.
Melansir dari akun Facebook Love Suroboyo, sejarah pembangunan Kantor Pos Simpang ini berkaitan erat dengan pembangunan Residentiehuis atau Gedung Grahadi yang kini digunakan sebagai tempat kediaman Gubernur Jawa Timur terpilih.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal mula pembangunannya, bagian depan Gedung Grahadi ini menghadap ke sungai Kalimas, yaitu arah utara. Sementara di bagian belakang dari gedung ini semula digunakan sebagai kandang dan tempat makannya kuda milik para Belanda itu.
Seiring berjalannya waktu, Herman Willem Daendels yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, memerintahkan untuk merenovasi gedung tersebut.
Pada 1815, gedung Kantor Pos Simpang pertama kali dibangun. Bangunan ini adalah bagian dari kompleks Rumah Gubernur Hindia Belanda di Grahadi.
Tahu kah Anda lokasi yang dibangun menjadi Kantor Pos Simpang itu tadinya adalah tempat makan kuda milik Belanda saat zaman penjajahan Belanda. Sedangkan kandang kuda Belanda kini menjadi SDN Kaliasin Surabaya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Cagar Budaya dan Kedai Kopi
Kini, gedung Kantor Pos Simpang di Surabaya bisa jadi tempat nongkrong yang ciamik. Lantaran, sejak 30 November 2013, PT Pos Indonesia sebagai pemilik, menjadikan bangunan ini sebagai kedai kopi Post Shop Coffee Tofee yang berlatar depan Rumah Dinas Gubernur Jatim. Meski begitu, kantor ini masih berfungsi seperti sedia kala.
Kehadiran kedai kopi ini sejalan dengan misi pengenalan Bangunan Cagar Budaya (BCB) kepada masyarakat. Pasalnya. Kantor Pos Simpang ini telah ditetapkan sebagai BCB sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya Nomor 188.45/004/402.1.04/1998 dengan nomor urut 54.
Sementara itu, Hari Pos Sedunia atau World Post Day dirayakan setiap tahunnya pada 9 Oktober. Perayaan tahunan ini untuk menandai ulang tahun berdirinya Universal Postal Union (UPU) pada 1874 di Swiss.
UPU adalah awal dari revolusi komunikasi global. UPU memperkenalkan kesempatan untuk berkomunikasi melalui tulisan kepada semua orang di seluruh dunia.
Hari Pos Sedunia dideklarasikan pertama kali pada 1969. Saat itu ada Kongres Universal Post Union di Tokyo, Jepang. Usulan ini diajukan oleh Shri Anand Mohan Narula, seorang delegasi dari India. Sejak saat itu, Hari Pos Sedunia dirayakan pada 9 Oktober.
Tujuan dibentuknya Hari Pos Sedunia adalah untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap pentingnya layanan pos. Masyarakat diharap lebih sadar akan kehadiran pos baik dalam kehidupan sehari-hari, bisnis, pembangunan sosial hingga ekonomi global.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Advertisement