Kejar Peningkatan Bisnis dan Ekonomi, Indonesia Pepet 4 Negara Eropa Tengah

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia akan menyelenggarakan acara "Indonesia-Visegrad Group Business Forum 2019" pada tanggal 17 September 2019.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 08 Okt 2019, 17:00 WIB
Kemlu RI (8/10/2019) menggelar pengarahan media untuk kegiatan Indonesia-Visegrad Group Business Forum 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 September 2019, berbarengan dengan Trade Expo Indonesia 2019 di BSD, Tangerang (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI akan menyelenggarakan acara "Indonesia-Visegrad Group Business Forum 2019" pada tanggal 17 September 2019.

Visegrad Group (disebut juga Visegrad Four atau V4) merupakan organisasi sub-kawasan Eropa Tengah yang beranggotakan empat negara, yaitu Republik Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slowakia.

Forum bisnis ini diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan memanfaatkan kehadiran pengusaha negara V4 pada Trade Expo Indonesia 2019 pada 16 - 20 Oktober.

Sekitar 100 orang pengusaha Indonesia dan V4 dari berbagai sektor akan hadir di acara tersebut. Mereka akan terlibat dalam konsultasi bisnis, dialog mitra pemerintah dan swasta, serta saling bertatap muka dengan mitra masing-masing untuk membantu mencari peluang serta solusi kerja sama.

Teuku Faizasyah, Plt. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, menyampaikan, "Tujuan utama penyelenggaraan acara Indonesia-Visegrad Group Business Forum 2019 ini adalah untuk memaksimalkan kerjasama ekonomi yang telah terjalin antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah, khususnya keempat negara V4, yaitu Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slowakia."

"Keempat negara ini telah mencatat kinerja ekonomi yang stabil dan tergolong tinggi diantara negara-negara Eropa lainnya," lanjut Faizasyah dalam pengarahan media di Kemlu RI, Selasa (8/10/2019).

Pemerintah RI berniat memanfaatkan peluang jalinan kerjasama yang semakin meningkat antara Indonesia dengan negara-negara Visegrad Group

Oleh karenanya, melalui acara forum bisnis itu, "diharapkan pihak yang hadir dapat turut mewujudkan kawasan Visegrad sebagai salah satu hub penting Indonesia untuk kawasan Eropa Tengah, Timur, dan Barat," lanjut Faizasyah.

"Kami juga mengharapkan forum bisnis dengan Visegrad Group yang pertama kali diadakan ini akan memantik terobosan-terobosan dan jaringan mitra dagang baru yang saling menguntungkan."

Prospek kerja sama dengan negara-negara Visegrad terlihat semakin menjanjikan dengan pertumbuhan ekonominya yang melaju pesat dengan rata-rata 4,1%, jauh diatas rata-rata Uni Eropa (lebih dari 2%).

Kombinasi ukuran ekonomi negara-negara V4 setara dengan perekonomian terbesar ke-5 di Eropa, dan melalui Visegrad Group keempat negara dimaksud memiliki posisi tawar yang semakin mengemuka di dalam Uni Eropa.

Dewasa ini, kerja sama Indonesia dengan keempat negara anggota Visegrad Group semakin berkembang, diantaranya melalui ekspor produk-produk manufaktur Indonesia, volume perdagangan yang telah mencapai lebih dari US$ 1 miliar pada 2018, kiprah investasi langsung perusahaan-perusahaan Indonesia ke negara-negara tersebut, dan arus kedatangan wisatawan asal negara-negara Visegrad ke Indonesia yang terus meningkat.

 


Mengatasi Hambatan Bisnis antara Indonesia dan V4

Gedung Pancasila dan Ilustrasi Bendera Indonesia (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Bagi Polandia dan Hungaria, forum bisnis tersebut merupakan ajang bagi Indonesia dan negara-negara V4 untuk membicarakan hambatan bisnis yang menjadi penghalang.

"Ini merupaan bentuk hubungan yang baru," kata Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach saat pengarahan kepada sejumlah media di Kemlu RI, Selasa 8 Oktober.

"Tapi, ada potensi yang bisa ditingkatkan lagi oleh kita semua," jelasnya.

Sementara itu, Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska menggarisbawahi soal hambatan berupa "prosedur yang panjang, rumit, dan kerap tidak jelas," yang memicu pebisnis Polandia "frustrasi untuk mengejar peluang bisnis di Indonesia."

"Ada pula pola pikir di mana kita lebih berfokus pada negara pasar tradisional, seperti Eropa barat, serta jarak geografis Indonesia - Polandia yang sangat jauh. Tapi, bukan berarti peluang (bekerjasama dengan) Indonesia tertutup," jelasnya.

Indonesia pun menggarisbawahi faktor geografis sebagai salah satu kendala dalam berbisnis dengan empat negara Eropa tengah tersebut.

"Tapi, dengan forum ini, di mana kita mengkaji lagi karakteristik masing-masing negara, harapannya hambatan-hambatan itu bisa teratasi dengan pendekatan yang lebih intensif," kata Dirjen Faizasyah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya