Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingat pesan miliarder Jack Ma untuk mengembangkan UMKM agar turut serta menikmati pertumbuhan ekonomi.
Kata dia, Pemerintah harus mengoptimalkan keterlibatan UMKM dalam negeri di dalam perkembangan ekonomi digital yang kian hari makin pesat.
Adapun hal tersebut ia sampaikan di kantor Bukalapak saat menghadiri kerja sama antara Google Bisnisku dengan Bukalapak siang ini
"Saya ketemu Jack Ma 5 kali. 2 kali ketemu bersama Pak Jokowi, 1 kali bersama Pak Darmin dan 2 kali sendiri. Apa advice dia di economy digital? Jack Ma bilang kita harus fokus agar melayani UMKM," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Jack Ma tepat dalam hal ini, kita harus fokus pada warung-warung agar offline ritel ini dilibatkan juga menjadi online ritel," lanjut dia.
Sementara itu, Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid menuturkan warung-warung atau pedagang kecil memang harus diikutsertakan dalam kemajuan digital.
Ini agar pertumbuhan ekonomi juga dirasakan oleh kelas menengah ke bawah. Adapun program pemberdayaan warung menjadi online ritel sudah diwujudkan Bukalapak dengan menggaet 1.000 mitra UMKM-nya gunakan metode pembayaran QRIS pada Agustus lalu.
"Potensi ekonomi digital kita salah satu yang terbesar di dunia. Jangan sampai revolusi industri memberikan efek negatif terhadap masyarakatnya. UMKM harus menikmati ini," kata dia.
"Jadi bagaimana kita menggunakan teknologi untuk menolong temen-temen UMKM. Karena 70 persen offline ritel ini terjadi di warung-warung tradisional," tambah dia.
Jack Ma Bakal Dirikan Institut Teknologi di Indonesia
Pendiri raksasa e-Commerce Tiongkok Alibaba, Jack Ma, mengungkap akan mendirikan sebuah institut untuk melatih ribuan entrepreneur bidang teknologi di Indonesia. Hal ini diungkapkan Jack Ma di Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/10/2018).
Jack Ma sendiri memang bukan orang yang baru di dunia e-Commerce Indonesia. Sebelumnya, dia pernah diminta untuk menjadi penasihat pemerintah terkait dengan perkembangan e-Commerce di Tanah Air. Demikian seperti dikutip dari Reuters.
Sayangnya, pria yang baru saja mengumumkan akan pensiun dari Alibaba Grup ini tak menyebutkan kapan Jack Ma Institute bakal dibuka.
Namun, Jack Ma berkata, kehadiran institut itu bisa melatih setidaknya 1.000 pemimpin di industri teknologi dalam setahun. Selain itu, institut ini ditargetkan bisa beroperasi hingga 10 tahun ke depan.
BACA JUGA
"Kami memberikan banyak kesempatan bagi anak-anak muda di Indonesia untuk terus belajar," kata Jack Ma usai rapat dengan menteri-menteri Indonesia di sela Forum IMF dan World Bank di Bali.
Menurut Jack Ma, investasi di bidang sumber daya manusia sangatlah penting bagi Indonesia.
"Sebab dengan peningkatan sumber daya, dengan perubahan pola pikir, dengan peningkatan keahlian dan skill, kita bisa memasuki periode digital," kata Jack Ma.
Indonesia sendiri memang disebut-sebut kekurangan engineer terlatih dalam bidang teknologi. Kehadiran Jack Ma Institute ini diharapkan bisa melatih ratusan pengembang dan engineer di bidang cloud computing untuk membantu bisnis Indonesia lebih mengarah ke digital.
Bagi Alibaba sendiri, Indonesia merupakan salah satu pasar yang penting. Bahkan pada Maret lalu, Alibaba Cloud juga meluncurkan pusat datanya di Indonesia.
Jack Ma mengatakan, perusahaannya akan terus berinvestasi di Indonesia.
"Tidak hanya dalam bidang e-Commerce, tetapi juga cloud computing, logistik, dan infrastruktur di Indonesia. Tujuannya membantu bisnis lokal terus tumbuh," kata Jack Ma.
Advertisement