Liputan6.com, Jakarta Media sosial saat ini banyak disorot terkait pengaruhnya terhadap kesehatan mental penggunanya. Salah satu masalah yang muncul adalah efek negatif terhadap kejiwaan seseorang termasuk kecanduan.
Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa, Agung Frijanto, pedoman gangguan jiwa di Amerika Serikat telah menyertakan internet, termasuk media sosial, sebagai hal yang berpotensi menyebabkan adiksi atau kecanduan.
Advertisement
"Apa gejalanya? Mirip seperti adiksi narkoba. Karena yang disasar itu juga sistem di otak," kata Agung di gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, ditulis Rabu (9/10/2019).
Dalam temu media terkait Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019 pada Senin lalu, Agung mengatakan bahwa ketika seseorang kecanduan media sosial atau internet, dia mengalami masalah yang sama dengan adiksi narkoba dan pornografi.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kualitas Hidup Terganggu
Agung mengatakan bahwa gejala kecanduan internet terlihat ketika kualitas hidup seseorang terganggu. Sehingga, baik guru, orangtua, dan masyarakat diminta untuk lebih mengenali hal ini.
"(Contohnya) bolos sekolah, kemudian perilakunya menentang guru dan orangtua. Jadi hari-harinya dipenuhi untuk memenuhi keinginan ketergantungannya itu," ujar Agung yang menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa itu.
"Apabila dihentikan, dia bisa teriak-teriak, gelisah, karena withdrawal atau kalau dalam bahasa narkoba sakaw atau gejala putus zat, gejala putus terhadap paparan media sosial itu," jelasnya.
Agung sendiri menyatakan bahwa saat ini, masalah kejiwaan terkait media sosial sudah menjadi prioritas dari program kesehatan jiwa, khususnya bagi kaum muda.
Advertisement