PDIP Sebut Semua Berpeluang Jadi Menteri Jokowi-Ma'ruf, Tapi...

Namun, kata Hasto, idealnya Jokowi-Ma'ruf memprioritaskan partai koalisi Indonesia Kerja terlebih dahulu untuk mendapat kursi menteri.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Okt 2019, 10:09 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan semua kelompok, mulai dari nahdliyin, muhammadiyah, Soekarnois, juga purnawirawan TNI-Polri berpeluang menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita tidak bisa membeda-bedakan ya, semua punya kesejarahan yang panjang, karena PDIP adalah rumah kebangsaan bagi Indonesia Raya," kata Hasto usai bersilaturahmi di Ponpes Luhur Al Tsaqasah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019), malam.

Namun, kata Hasto, idealnya Jokowi-Ma'ruf memprioritaskan partai koalisi Indonesia Kerja terlebih dahulu untuk mendapat kursi menteri.

"Hal ideal koalisi sebelum presiden itu sebangun dengan pembentukan kabinet. Sehingga skala prioritas adalah mengedepankan para menteri berasal dari unsur kepartaian koalisi Indonesia kerja," ujar Hasto.

Namun, Hasto melanjutkan, partai oposisi tetap mendapat jatah kursi di DPR/MPR. "Tapi semangat kami tunjukan di DPR MPRadalah gotong royong, tidak politik bumi hangus sehingga Gerindra Demokrat PAN PKS mendapat tempat dalam susunan alat kelengkapan dewan," beber Hasto.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Utamakan Koalisi

Namun nantinya, seluruh susunan menteri baru ini menjadi hak prerogatif Jokowi. Sebagai partai pengusung, Hasto berharap Jokowi tetap mengutamakan koalisinya yang telah berjuang dalam menyukseskannya di periode kedua.

"Susuan kabinet itu hak preogratif presiden tapi tentu dalam demokrasi yang sehat, koalisi sebelum pilpres dan pasca pilpres itu seharusnya senafas. Kesepahaman dengan seluruh parpol koalisi Indonesia kerja itu konstruksi demokrasi yang sehat," Hasto menandasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya