Liputan6.com, Barcelona - Di Indonesia, sudah menjadi hal biasa ketika seorang anak mencium tangan orang yang lebih tua. Budaya ini pun dibawa oleh tim-tim U-12 Indonesia yang berlaga di Final Dunia Danone Nations Cup.
Menurut Manajer Marketing Danone-AQUA Indonesia, Jeffri Ricardo, ada hal unik soal budaya ini. Beberapa tahun lalu, banyak anak-anak dari negara lain kaget ketika melihat budaya anak- anak Indonesia yang masuk lapangan dan mencium tangan pelatih, wasit, dan ofisial pertandingan.
Advertisement
Di Indonesia, hal tersebut merupakan tanda bahwa para pemain menghormati mereka yang lebih tua atau dituakan. Sementara di negara lain, tak pernah diajarkan hal semacam itu.
Lucunya, para anak-anak dari negara lain kemudian mengikuti budaya ini. "Mereka bingung karena di negara mereka enggak ada yang semacam itu, tapi kemudian mereka malah mengikuti," kata Jeffri seraya diikuti gelak tawa.
Jeffri juga menjelaskan, dua tim U-12 Indonesia (ASIOP Apacinti dan FOSSBI Rajawali Muda) yang berangkat tahun ini ke Barcelona untuk mengikuti Final Dunia Danone Nations Cup mendapatkan berbagai "kursus".
Mulai dari bahasa Inggris dan bahasa Spanyol hingga pengenalan sejarah mengenai turnamen dan stadion yang akan menjadi arena pertandingan.
"Kami juga mengajari basic knowledge. Detail info yang perlu mereka tahu untuk di Barcelona, termasuk juga jenis makanan yang harus mereka makan. Jangan sampai perut mereka mules dan besoknya tidak bisa bertanding."
"Kami ajari fair play, disiplin. Kami lebih fokus mengajari mereka untuk jadi manusia yang lebih baik selain sepak bola," Jeffri menambahkan.
Pembagian Grup Danone Nations Cup
ASIOP, yang menjadi wakil Indonesia pada turnamen para juara dari 2018, tergabung di Grup C bersama Bulgaria, Portugal, Afrika Selatan, dan Brasil.
Sementara Fossbi, wakil Indonesia untuk turnamen 2019, tergabung di Grup D bersama Jerman, Tunisia, Hongaria, dan Portugal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement