Liputan6.com, Jakarta- Nama Roberto Baggio begitu dikenal di seantero Italia. Dia merupakan salah satu pesepakbola terbaik di negeri Pizza. Tapi Baggio juga pernah jadi pecundang pada Piala Dunia 1994. Kegagalan Baggio mengeksekusi penalti membuat Gli Azzurri kalah dari Brasil.
Kegagalan di Piala Dunia 1994 tidak akan pernah bisa dilupakan akan terus dikenang oleh Baggio sepanjang sisa hidupnya. Kini Baggio sudah pensiun. Dia memilih menjauh dari sepak bola profesional.
Advertisement
"Kegagalan penalti di Final Piala Dunia 1994 adalah momen terburuk saya. Jika saya bisa menghapus momen dalam karier saya, maka itu mungkin menjadi salah satu bagian yang akan saya hapus," kata Roberto Baggio dalam buku biografinya.
Baggio sekarang lebih banyak aktif di kegiatan sosial. Pria 52 tahun itu hanya muncul di laga sepak bola untuk mengikuti pertandingan amal. Juni lalu, Baggio muncul di camp sepak bola untuk anak-anak di Kroasia.
Sebelumnya Baggio juga merupakan duta dari badan PBB untuk urusan Pangan dan Pertanian FAO. Sebagai duta FAO, Baggio banyak mengunjungi negara-negara miskin.
Bersama FAO pula, mantan pemain Juventus itu membantu mendanai rumah sakit, mengumpulkan uang untuk para korban gempa Haiti, berkontribusi untuk mengatasi flu burung hingga terlibat dalam gerakan pro-demokrasi Myanmar.
Aktifnya Baggio di kegiatan sosial kemanusiaan membuatnya pernah dinobatkan penghargaan Man of Peace pada tahun di Hiroshima, Jepang, oleh KTT Peraih Nobel Perdamaian Dunia.
Film
Besarnya pengaruh dan popularitas Baggio membuat Netflix akan membuatkan film mengenai Baggio. Film tentang eks pemain Fiorentina ini akan dirilis tahun 2020.
Namun film mengenai Baggio ini tidak akan tayang di layar lebar. Film Baggio bakal beredar di Netflix dan baru akan ditayangkan di layar televisi milik Mediaset 12 bulan kemudian.
Total ada lim film yang akan diproduksi bareng Netflix dan Mediaset. Kedua perusahaan memilih film Baggio sebagai yang pertama dibuat dan dirilis.
Rencananya film ini akan berdasarkan buku buata Raffaele Nappi. Letizia Lamartire bakal bertindak sebagai sutradara film Baggio.
Advertisement
Pindah Agama
Film Baggio ini akan mengungkapkan perjalanan karier Divin Codino selama 22 tahun termasuk kehidupan pribadi di dalam dan luar lapangan. Salah satunya keputusan menghebohkan Baggio pindah agama, dari Katolik menjadi Buddha pada tahun 1987.
Ya, Baggio secara mengejutkan memutuskan pindah agama. Dia berpindah keyakinan saat mengalami masa-masa sulit dalam kariernya sebagai pemain bola. Baggio berkenalan dengan agama Buddha dari temannya bernama Morrichio.
"Saya telah menjadi seorang Buddha selama 25 tahun dan hidupku berubah drastis setelahnya. Ini menjadi pengalaman yang sangat positif untukku. Semua orang berhak menemukan filosofi hidupnya masing-masing dan melakukan apapun untuk membuatnya bahagia," ujar Baggio.