Liputan6.com, Jakarta - Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ada lima startup Indonesia yang mendapatkan pendanaan dan pembinaan dari Surge, sebuah program akselerator startup di bawah naungan perusahaan modal ventura Sequoia Capital.
Kelima startup itu adalah Bobobox dan Qoala, yang terpilih pada gelombang pertama Surge, serta Chilibeli, Storie, dan Rukita yang terpilih pada gelombang kedua.
Baca Juga
Advertisement
Dalam satu sesi bersama awak media di gelaran konferensi regional Tech in Asia 2019, beberapa perwakilan startup tersebut hadir bersama Managing Director di Surge, Rajan Anandan.
"Surge membantu saya dan rekan saya melihat hal fundamental soal pendirian startup dari perspektif yang tepat. Jalan terbaik untuk belajar kadang harus terjun langsung dan Surge membuka jalan saya untuk itu. Saya bisa belajar di banyak kota ekosistem startup dunia. Program ini benar-benar bermanfaat bagi startup Indonesia," ujar pendiri Bobobox, Indra Gunawan.
Menurut Indra, tiga hal terbaik yang dia dapatkan dari Surge adalah pembinaan (mentorship), jejaring (network), dan komunitas (community).
Pendiri Qoala
Selain Indra, ada pula Harshet Lunani, pendiri dari Qoala, sebuah startup yang bergerak di bidang asuransi.
"Saat kami dalam tahap mencari putaraan pendanaan, sebenarnya ada tawaran selain dari Surge, tetapi kami akhirnya memilih Surge. Alasannya, setiap perusahaan modal ventura tentu memiliki dana untuk diinvestasikan ke startup, tetapi hanya sedikit yang turut membantu dalam berbagai aspek untuk mengembangkan startup," ujar Harshet.
Harshet menilai, hal terbesar yang dia peroleh dari Surge adalah jejaring (network).
"Saya tidak sabar untuk belajar soal startup di Silicon Valley dan kota-kota lainnya," kata Harshet.
Advertisement
Kriteria Pendiri Startup Incaran Perusahaan Modal Ventura
Dalam salah satu sesi dengan awak media di gelaran konferensi regional Tech in Asia 2019, Managing Director di akselerator startup di bawah naungan perusahaan modal ventura Sequoia Capital, Surge, Rajan Anandan membeberkan kriteria pendiri startup yang menjadi incarannya.
Kriteria pertama, menurut Rajan, adalah memiliki visi besar, yang berarti startup yang dirintis mesti memberikan dampak dan kontribusi signifikan. Kriteria berikutnya adalah mempunyai wawasan mendalam.
"Untuk bisa memiliki diferensiasi (produk atau layanan) yang baik, seorang pendiri startup mesti berwawasan luas. Dengan begitu dia akan paham tentang konsep product/market fit," ujar tutur Rajan menjelaskan.
Tak kalah penting, kata Rajan, pendiri startup juga mesti mampu membentuk tim yang baik. Dia menilai tim yang baik sangat berperan penting dalam pengembangan startup. Kemudian Rajan juga menyoroti kemampuan untuk mengeksekusi visinya.
Terakhir, Rajan menekankan bahwa pendiri startup mesti harus selalu bersemangat dalam menjalankan peran sebagai pemimpin serta mempelajari baru.
"Seorang pendiri startup juga harus punya keinginan untuk selalu belajar hal-hal baru," tutur Rajan.
(Why/Ysl)