Pertamina Bakal Bangun Kilang Penghasil BBM Ramah Lingkungan

Dalam menggarap proyek green refinery Pertamina akan membangun di tiga wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Okt 2019, 17:04 WIB
Petugas melakukan pengecekan di area Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan merupakan satu dari proyek pengembangan dan peningkatan kapasitas kilang yang dilakukan Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan memperluas jaringan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan (green refinery) setelah membangun bersama ENI di kilang Plaju, Palembang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, ‎dalam menggarap proyek green refinery Pertamina akan membangun di tiga wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Untuk di wilayah barat, Pertamina sedang menggarap bersama ENI.

"Nanti kan harus ada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur, jadi kita terbuka‎," kata Nicke, saat menghadiri perayaan hari listrik nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (9/10/2019).

‎Menurut Nicke, Pertamina akan mencari mitra baru selain ENI, untuk membangun green refinery baru di wilayah Indonesia tengah dan timur atau di luar proyek kilang Plaju.

"Kalau ada teknologi lain, kita bikinnya kan bukan cuma satu," tuturnya.

Terkait dengan kemajuan pembangunan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan Plaju, saat ini Pertamina dan ENI sedang melakukan penyelesaian tahap desain.

‎"Sementara masih sama karena sedang finalisasi untuk tahap desain," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertamina Bangun Pipa Bawah Laut Terbesar di Kilang Balikpapan

Tabung - tabung kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

PT Pertamina (Persero) menyepakati kontrak pengadaan pembangunan atau Engineering, Procurement and Construction (EPC) fasilitas Lawe-Lawe. Kontrak ini bagian dari program Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang V Balikpapan.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, Pertamina telah melakukan penandatanganan kontrak senilai USD 262 juta dengan PT Hutama Karya dan China Petroleum Pipeline Engineering Co.Ltd.

"Setelah penandatanganan ini hal yang dilakukan selanjutnya adalah mobilisasi dan tahapan Engineering,” kata Tallulembang, di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Kerja sama ini meliputi pembangunan pipa laut (Submarine-Pipe Line) sebesar 52 Inch yang merupakan pipa terbesar yang akan dibangun oleh Pertamina.

Rinciannya, pipa di laut (offshore) dengan diameter 52 inch sepanjang 13,8 km dan berdiameter 20 inch sepanjang 4,5 km. Selain itu, akan dibangun juga pipa di darat (onshore) berdiameter 52 inch sepanjang 6,5 km dan diameter 20 inch sepanjang 14,4 km.


Tambah Tanki

Kilang Pertamina Plaju Sungai Gerong Palembang (Humas Pertamina Palembang / Nefri Inge)

Menurut Tallulembang, kontrak kerjasama ini juga mencakup pembangunan 1 unit Single Point Mooring kapasitas 350 ribu DWT dan pembangunan 2 unit tanki berkapasitas 1 juta barel guna meningkatkan kapasitas crude intake untuk Kilang Balikpapan.

Tallulembang menambahkan, perusahaan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses tender dan berpengalaman melakukan pekerjaan serupa di beberapa proyek penting di luar negeri.

"Mohon doa dan dukungan seluruh pihak, agar pembangunan ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sebagai komitmen Pertamina mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya