Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Maluku Utara pada Kamis ini terganggu akibat erupsi Gunung Dukono di Halmahera Utara yang menyemburkan abu vulkanik.
Beberapa lapangan udara yang menghentikan kegiatan penerbangan tersebut antara lain Bandara Gamarmalamo Galela dan Bandara KuabangKao di Pulau Halmahera, serta Bandara Pitu di Pulau Morotai.
Advertisement
Kepala Unit (Kanit) Aviation Security (Avsec) Bandara Pitu Rusdi Slamet mengatakan, pihaknya telah mendapat Notice To Airmen (NOTAM) untuk menyetop layanan penerbangan sementara waktu.
"Hari ini mungkin belum bisa dapat kepastian dari maskapai, karena informasi dari maskapai NOTAM-nya sudah keluar," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Bandara Pitu, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (10/10/2019).
"Kalau informasinya mereka bilang kita lagi nunggu, stand by, maka kita stand by," dia menegaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masyarakat Sudah Biasa
Masyarakat Maluku Utara sendiri terlihat sudah akrab dengan aktivitas alam seperti ini. Selain erupsi gunung merapi, warga lokal juga telah terbiasa dengan adanya goyangan bumi atau gempa.
Lebih lanjut, Rusdi mengabarkan, ada satu penerbangan dengan rute Morotai-Ternate-Manado yang harus dibatalkan. Dia memperkirakan, penerbangan itu baru bisa dibuka kembali pada pukul 11.00 WIT Jumat besok.
Tak hanya di Pulau Morotai, ia menyampaikan, kegiatan penerbangan di dua lapangan udara di Pulau Halmahera juga harus dihentikan sementara.
"Kalau di Halmahera Utara ada di (Bandara) Gamarmalamo Galela. Ada (Bandara) KuabangKao juga. Tapi kita belum tahu Kuabangkao, karena kita cuaca ini cuaca alam. Jadi posisi angin ke mana kita belum tahu.
Advertisement