Teror pada Wiranto, dari Ancaman Bunuh hingga Penusukan

Wiranto sempat dikawal oleh Brimob, yang mengikuti setiap harinya. Bahkan, saat pelaku sudah ditangkap pihak Kepolisian.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Okt 2019, 18:19 WIB
Menko Polhukam Wiranto memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto diserang seorang pria  saat menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar di Kampus UNMA Banten, Kamis (10/10/2019).

Pelakunya diketahui sebagai pengikut kelompok radikal yang terafiliasi dengan ISIS.

Usai insiden tersebut, Wiranto kini masih menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Sebelum mengalami penusukan, Wiranto juga pernah diancam akan dibunuh. Hal itu terungkap dari pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian 28 Mei 2019, usai terjadi kerusuhan di Jakarta, lantaran penetapan Jokowi sebagai Presiden terpilih.

"Betul (jadi target pembunuhan). Pak Wiranto (Menko Polhukam), Pak Luhut (Menko Kemaritiman), yang ketiga Kepala BIN (Budi Gunawan), keempat Pak Gories Mere," kata Tito.

Wiranto pun sempat dikawal oleh Brimob kala itu, yang mengikuti setiap harinya. Bahkan, saat pelaku sudah ditangkap pihak Kepolisian.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Ancaman Kivlan Zen

Salah satu tersangka dugaan pemufakatan kejahatan untuk membunuh 4 tokoh nasional, Kurniawan alias Iwan atau HK, sempat menanyakan alasan Kivlan Zen memerintahkannya menghabisi nyawa Wiranto dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Iwan, alasan pembunuhan itu lantaran Kivlan Zen menilai Wiranto dan Luhut mengkhianati institusi TNI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya