BIN Sebut Penusukan Wiranto Rangkaian Upaya Mengacaukan Pelantikan Jokowi

Budi Gunawan meminta masyarakat turut mengawasi bibit-bibit JAD di lingkungan masing-masing.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Okt 2019, 18:24 WIB
Kepala BIN Budi Gunawan mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10). Rapat membahas penyesuaian RKA K/L Tahun 2019 sesuai hasil pembahasan dari Badan Anggaran DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk pria berinisial SA alias Abu Rara saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Pelaku diduga kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengaku telah mendeteksi adanya kelompok yang ingin mengganggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober mendatang. Salah satunya kelompok JAD.

Dia pun memberi sinyal, bahwa penusukan Wiranto merupakan rangkaian upaya mengacaukan situasi tersebut.

"Dari awal sudah kita sampaikan, kita sudah mendeteksi kelompok-kelompok JAD ingin membuat instabilitas dengan melakukan amaliyah, termasuk saudara Abu Rara ini," kata Budi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis.

Meski demikian, kata Budi, sulit mendeteksi gerakan JAD lantaran mereka bergerak dengan kelompok-kelompok kecil.

"Pertama cukup banyak karena sistem mereka, pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil, orang per orang, kelompok per kelompok," jelasnya.

Karena itu, mantan Wakapolri ini meminta masyarakat turut mengawasi bibit-bibit JAD di lingkungan masing-masing.

"Kita mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi kelompok seperti ini. Kalau ada yang mencurigakan segera laporkan aparat," ucap Budi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya