Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko meminta, Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda, tak langsung bertemu Presiden Jokowi untuk membahas masalah di Papua. Moeldoko menegaskan Benny Wenda harus terlebih dahulu bertemu dengannya.
"Ya sebelum ketemu Pak Jokowi, ketemu saya dulu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.
Mantan Panglima TNI itu menyatakan, apabila pertemuan dengan Benny Wenda terlaksana, tak akan ada pembicaraan mengenai referendum. Moeldoko ingin pertemuan itu membicarakan masalah Papua dengan kerangka NKRI.
"Enggak ada bicara referendum. Bicara dengan kerangka NKRI," jelas dia.
Sebagai informasi, Benny Wenda menyatakan siap bertemu Jokowi. Namun, dia mengajukan sejumlah syarat untuk dipenuhi salah satunya, membahas tuntutan lama rakyat Papua Barat untuk menggelar referendum kemerdekaan atau penentuan nasib sendiri.
Tokoh perjuangan kemerdekaan Papua itu juga meminta pertemuan juga harus ditengahi pihak ketiga, seperti oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara lain yang disepakati.
Baca Juga
Advertisement
Benny mendesak aparat Indonesia untuk membebaskan sejumlah tahanan politik, termasuk seluruh pelajar Papua yang ikut berdemonstrasi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan terkait permintaan anggota DPRD Papua dan Papua Barat untuk menemui kelompok tokoh The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang selama ini meyuarakan referendum Papua.
"Ya enggak ada masalah bertemu saja. Dengan siapapun akan saya temui kalau memang ingin bertemu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin 30 September 2019.