Cara Advan Untuk Kembali Masuk ke Daftar Lima Besar Smartphone di Indonesia

Bagaimana cara Advan untuk bisa kembali ke dalam daftar lima besar smartphone di Indonesia lagi.

oleh Yuslianson diperbarui 11 Okt 2019, 10:49 WIB
M. Aria Wahyudi, selaku GM Marketing Advan saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/10/2019). (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Canalyst dan Counterpoint mengungkap sebuah laporan cukup mengejutkan tentang posisi merek smartphone di Indonesia.

Sebagai merek yang biasanya masuk ke dalam daftar di laporan tersebut, Advan, vendor lokal Tanah Air harus terlempar dari lima besar pasar smartphone dalam negeri.

Menanggapai hal tersebut, M. Aria Wahyudi, selaku GM Marketing Advan pun mengungkap kondisi itu biasa terjadi dalam sebuah bisnis.

"Kita harus realistis dan juga optimistis menghadapi hal seperti tidak masuk ke dalam lima besar pasar smartphone di dalam negeri," ucap Aria saat bertemu rekan media di Jakarta, Kamis (10/10/2019) semalam.

"Perlu disadari, lawan kita di pasar smartphone tahun ini bukanlah lawan yang enteng. Mereka merupakan perusahaan dengan big pocket, dan bisa melakukan apa saja."

Salah satu cara yang Advan tempuh untuk naik peringkat lagi adalah meningkatkan penjualan di online platform .

"Jualan smartphone di online platform adalah salah satu cara yang kami lakukan agar bisa naik peringkat kembali." katanya.

Informasi, saat ini Advan sedang melakukan penjualan smartphone terbarunya, G3 Pro, di online platfom.

"Ini kali pertama kita berjualan satu seri smartphone secara online di e-commerce Indonesia. Seri-seri sebelumnya lebih banyak ke offline, jadi cukup deg-degan juga melihat apakah ini bisa sukses."

Advan pun siap untuk melakukan evaluasi mendalam tentang kenapa dan apa yang bisa ditingkatkan, bilamana memang tidak mampu masuk ke daftar lim besar tahun ini.

"Meskipun bisa naik, itu pun mungkin tipis. Perang kita masih panjang dan bakalan berat. Jadi kita optimistis sekaligus realistis."


Lawan Tangguh di Pasar Smartphone Tanah Air

Tampilan Advan G3 Pro yang baru saja meluncur di Indonesia (sumber: istimewa)

Lebih lanjut, Aria mengakui memang tahun ini sejumlah vendor menjadi lawan tangguh smartphone Advan di range harga tersebut.

Aria mengatakan, "Kami sangat optimistis tetap bisa bersaing dengan mereka, karena hampir empat puluh persen early adapter di Indonesia masih pakai 3G dan sedang beralih ke 4G."

"Target naik peringkat kalau bisa sekarang, tetapi kalau tidak bisa, ya, tahun depan, atau tahun-tahun selanjutnya," canda Aria sembari mengakhiri wawancara.

(Ysl/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya