Soal Penusukan Wiranto, Luhut: Radikalisme Masih Eksis di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terorisme atau radikalisme masih berada di Indonesia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 11 Okt 2019, 11:29 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Menko Luhut mengatakan bahwa situasi Indonesia aman meskipun ada beberapa gejolak. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Menko Luhut mengatakan bahwa situasi Indonesia aman meskipun ada beberapa gejolak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terorisme atau radikalisme masih berada di Indonesia.

Hal tersebut dikatakanya usai kasus penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

"Radicalism or terorism is still exist in Indonesia. Dan memang kita harus berhati-hati," tuturnya di Kantor Kemaritiman, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat tahun 1997 itu juga menyampaikan rasa prihatinya kepada Wiranto. Menurutnya, kasus serupa juga kerap kali terjadi di luar negeri.

"Ini bukan kasus di Indonesia saja, banyak negara mengalaminya (soal Wiranto). Yang terjadi kemarin kita merasa pedih. Saya sudah ke Pak Wiranto pagi ini dan dokter bilang harus jaga keamanan, harus berhati-hati," ujarnya.

Pihaknya pun menegaskan, insiden Wiranto tidak akan menganggu proses pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan digelar pada tanggal 20 Oktober mendatang.

"Tidak akan berdampak pada inagurasi, satu event tidak akan mempengaruhi itu," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pelaku Penusukan Dibawa ke Mabes Polri

Dua pelaku penusukan Menkopolhukam, Wiranto telah dibawa ke Jakarta dari Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. SA dan FD yang sebelumnya ditahan di Mapolsek Menes dijemput Tim Densus 88 Antiteror Polri dengan mengenakan kendaraan Barakuda.

Kedua pelaku diserahkan oleh Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir ke Densus pada Kamis 10 Oktober 2019.

"Kedua tersangka suami istri telah kita amankan dan kita serahkan ke tim Densus Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman dan saat ini sudah di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi di Mapolsek Menes, Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019.

Usai insiden penusukan terhadap Wiranto, Tomsi memerintahkan jajarannya meningkatkan pengamanan dan patroli di wilayah hukum Polda Banten.

"Situasi (di Banten) aman, kondusif, penjagaan kita tingkatkan," terang Edy.

Tim Densus 88 dan Polda Banten telah menggeledah rumah kontrakan pelaku penusukan terhadap Wiranto. Namun, Edy mengaku tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa dari kontrakan pelaku.

"Tadi sempat dilakukan penggeledahan untuk menguatkan upaya pelaku terhadap penganiayaan (penusukkan) yang dilakukan hari ini," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya