Liputan6.com, Jakarta - Penting untuk berbicara pada pasangan jika Anda tidak merasa dihargai. Daripada gondok dan menahan perasaan yang ditakuti bisa menjadi bumerang untuk kehidupan asrama, ada baiknya dibicarakan baik-baik.
Berikut panduan pembicaraan dari terapis pernikahan dan keluarga Sojourn Counseling Group, Amerika Serikat, Whitney Berg seperti dikutip dari Health pada Jumat, 11 Oktober 2019.
Advertisement
Sebelumnya, sebaiknya hal ini jangan dibahas bila Anda atau pasangan baru saja bertengkar dengan satu sama lain ataupun orang lain.
Jangan menuduh
“Saat membicarakan sesuatu dengan pasangan, seperti merasa kurang dihargai, perhatikan kata-kata yang diucapkan. Gunakan kata-kata seperti ‘saya merasa’ bukan ‘Anda membuat saya merasa’. Perasaan menuduh bisa dihindari dan lebih berfokus mencari solusi,” kata Whitney.
Whitney juga menyarankan penggunaan "Speaker-Listener Technique" dengan pasangan. Dalam teknik ini, setiap pihak berbicara untuk dirinya sendiri.
Berbicara dengan singkat, berhenti sejenak agar pasangan bisa memahami dan mengulang kembali inti pesannya.
Jadi si Pendengar Tidak Asal Menjawab
Penting juga untuk menanyakan perasaan pasangan. Terapis asal negeri Paman Sam itu menyarankan, “Apakah Anda merasa dihargai? Jika ya, seperti apa? Jika tidak, apa yang juga Anda butuhkan dalam hubungan ini?”
Hal ini bisa sedikit menakutkan. Karena ada kemungkinan pasangan Anda memberikan reaksi yang buruk, seperti menghindar, menghentikan pembicaraan atau marah.
“Saat pasangan berespon dengan baik, ingatlah ini pertama kalinya mereka mendengar hal ini dan kemungkinan diambil hati,” jelas Whitney. Berikan waktu dan ruang agar pasangan Anda bisa paham.
Cara lain adalah pergi ke terapis
Pihak profesional bisa membantu proses mencari sumber masalah dan solusinya.
Namun jika tidak, pembicaraan bisa dimulai dengan kejujuran, kebaikan, kepedulian terhadap perasaan satu sama lain dan berkomitmen mencari titik tengahnya.
Mencoba pendekatan ini bisa menjadi bukti adanya kepedulian antar satu sama lain dan keinginan akan keberhasilan hubungan. Itu saja sudah menjadi langkah awal yang baik.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement