Liem Swie King, Sang Raja Smash Bulutangkis Indonesia

Liem Swie King terkenal dengan julukan King Smash. Ia pernah mengharumkan nama Indonesia lewat bulutangkis di tahu 70 hingga 80an.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 11 Okt 2019, 20:00 WIB
Liem Swie King. (Bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, Jakarta - Liem Swie King, nama itu tentu tak asing lagi bagi para pecinta bulutangkis di Tanah Air. Di era tahun 70an hingga 80an, nama King bersama dengan Rudy Hartono hampir selalu dielu-elukan khususnya di nomor tunggal putra.

King, begitu ia akrab disapa, merupakan salah satu generasi awal yang membawa nama Indonesia mendunia di pentas bulutangkis. Publik tentu masih ingat, final legendaris di All England 1976, saat ia harus melawan seniornya di pelatnas timnas, Rudy Hartono.

Sayang, King kalah dua gim langsung dari Rudy dengan angka 7-15, dan 5-15. Muncul kontroversi usai partai itu, yang menyebut King diminta mengalah dari Rudy.

Namun King enggan menjawab pertanyaan itu. Ia hanya mengaku menyesal gagal juara lantaran sedang berada di puncak prestasi. "Aku memang sangat menyesal aku tidak menjadi juara All England 1976. Padahal aku merasa di puncak prestasi dan kondisiku sangat fit," ujar King dalam buku "Panggil Aku King" yang ditulis Robert Adhi KSP.

Meski kecewa, Liem Swie King sukses membalas dendam di All England 1978, 1979, dan 1981 dengan keluar sebagai juara. Tiga gelar itu termasuk ke dalam 20 gelar individu yang diraihnya.

Selain gelar itu, Liem Swie King juga ikut mempersembahkan gelar di kategori beregu antara lain juara Piala Thomas, dan juara Asian Games. Total, King telah meraih sembilan gelar di kategori tersebut.

 

 


King Smash

Liem Swie King menilai masalah mental dan motivasi menjadi tantangan utama para atlet bulutangkis Indonesia pada era modern. (bola.com/Reza Bachtiar)

Berbicara Liem Swie King, tak lengkap jika tak menyebut julukan King Smash. Julukan itu diberikan lantaran permainan King yang eksentrik, cepat, dan berani, dan tentu saja lantaran memiliki smash yang keras.

King punya ciri khas saat hendak memukul kok di udara. Pria kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 ini melompat tinggi sebelum menyongsong kok yang melayang.

Dengan cara itu, kok meluncur ke area lawan sehingga sulit diantisipasi. Arah kok yang menukik membuat lawan-lawan sering kerepotan saat ayah dari tiga orang anak itu meluncurkan King Smash.

King pensiun dari bulutangkis pada tahun 1988. Kendati demikian, ia tetap berkecimpung di dunia tepok bulu sembari mengelola bisnis keluarga.

Sebagai penghargaan, King pernah dibuatkan sebuah film yang berjudul sama dengan namanya. King sendiri ikut bermain dalam film yang disutradarai Ari Sihasale tersebut.


Profil Liem Swie King

Nama Lengkap : Liem Swie King

Julukan : King Smash

Profesi : Olahragawan

Tempat Lahir : Kudus, Jawa Tengah

Tanggal Lahir : Selasa, 28 Februari 1956

Prestasi

Nasional:

  • Juara I Yunior se-Jawa Tengah (1972)
  • Juara II PON 1973
  • Juara Kejurnas 1974, 1975
  • Tunggal Internasional:
  • 1974: Semi Finalis Asian Games Tehran
  • 1976: Finalis All England Open, Finalis Kejuaraan Asia
  • 1977: Finalis All England Open, Juara Denmark Open, Juara Swedia Open, Juara SEA Games
  • 1978: Juara All England Open, Juara Asian Games Bangkok
  • 1979: Juara All England Open
  • 1980: Finalis Kejuaraan Dunia, Finalis All England
  • 1981: Juara All England Open, Semi Finalis World Games St.Clara, Juara SEA Games
  • 1982: Finalis Asian Games New Dehli, Juara Piala Dunia
  • 1983: Finalis Kejuaraan Dunia, Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open
  • 1984: Finalis All England Open, Finalis World Badminton Grand Prix
  • 1985: Semi Finalis All England Open
  • Ganda Internasional:
  • 1983: Finalis SEA Games (bersama Hadibowo)
  • 1984: Juara Piala Dunia (bersama Kartono Hariamanto)
  • 1985: Juara Piala Dunia, Juara Indonesia Open, Semi Finalis Kejuaraan Dunia , Finalis SEA Games (bersama Kartono Hariamanto)
  • 1986: Juara Piala Dunia, Semi Finalis Asian Games Seoul (bersama Bobby Ertanto); Juara Indonesia Open (bersama Kartono Hariamanto)
  • 1987: Juara Asia (bersama Bobby Ertanto); Juara SEA Games, Juara Japan Open, Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Finalis Thailand Open (bersama Eddy Hartono)

Beregu Internasional:

  • 1976: Juara Piala Thomas
  • 1977: Juara SEA Games
  • 1978: Juara Asian Games
  • 1979: Juara Piala Thomas, Juara SEA Games
  • 1981: Finalis SEA Games
  • 1982: Finalis Piala Thomas, Finalis Asian Games
  • 1983: Juara SEA Games
  • 1984: Juara Piala Thomas
  • 1985: Juara SEA Games
  • 1986: Finalis Piala Thomas, Semi Finalis Asian Games
  • 1987: Juara SEA Games

Sumber data: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya