3 Cara Manchester City ke Jalur Juara Liga Inggris

Manchester City kini tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen Liga Inggris, Liverpool.

oleh Ario Yosia diperbarui 12 Okt 2019, 00:00 WIB
Pemain Manchester City Phil Foden (kiri) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol ke gawang Rotherham United pada putaran ketiga Piala FA di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Minggu (6/1). (AP Photo/Rui Vieira)

Manchester - Manchester City tengah menjalani awal musim yang mengecewakan. Sampai pekan kedelapan Premier League, The Citizens terpaut delapan poin dari Liverpool, yang ada di puncak klasemen.

Akhir pekan lalu menjadi periode terburuk Manchester City sepanjang musim ini. Rival sekota Manchester United tersebut harus mengakui kekalahan atas tim kuda hitam, Wolverhampton Wanderers dengan skor 0-2.

Musim lalu, Manchester City sempat tertinggal 10 poin dari Liverpool yang berada di pucuk klasemen hingga paruh musim. Namun, anak asuh Pep Guardiola mampu mengakhiri musim sebagai juara Premier League.

Juara bertahan Premier League musim lalu tersebut masih memiliki 30 pekan tersisa untuk menyalip posisi Liverpool. Lantas apa saja cara yang bisa dilakukan Manchester City untuk mengambil alih posisi puncak klasemen dari Liverpool?

Berikut tiga cara Manchester City kembali ke jalur juara yang disadur dari Sportskeeda:

 


Jangan Terlalu Puas Diri

Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Watford pada laga Premier League di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (21/9). City menang 8-0 dari Watford. (AFP/Oli Scarff)

Musim lalu, Manchester City meraih gelar treble domestik, yaitu Premier League, Piala FA dan Piala Liga. Namun, rasanya sulit bagi The Citizens untuk mempertahankan performa gemilang mereka pada musim lalu.

Raihan treble domestik yang diraih musim lalu membuat anak asuh Pep merasa berpuas diri. Manchester City terlihat tidak memiliki motivasi dalam menjalani pekan-pekan di Premier League. Meski memiliki pemain yang tampil gemilang seperti Raheem Sterling dan Kevin de Bruyne, secara keseluruhan tim masih belum menampilkan penampilan 100 persen.

 


Hindari coba-coba pemain

Ekspresi pelatih Manchester City Pep Guardiola saat menyaksikan Manchester City menghadapi Dinamo Zagreb pada laga Liga Champions di Stadion City of Manchester, Inggris, Selasa (1/10/2019). Pep dihadiahi kartu kuning atas protesnya terhadap wasit. (AP Photo/Dave Thompson)

Pep sangat gemar melakukan rotasi pemain. Pelatih asal Spanyol tersebut tidak pernah menurunkan tim utama yang sama di setiap pertandingannya. Pep selalu ingin mencoba hal-hal baru dalam penerapan formasi serta strategi.

Jika kita melihat Liverpool, Jurgen Klopp selalu konsisten menurunkan tim utama di setiap pertandingannnya. Praktis, hanya ada satu atau dua pemain saja yang ditukar oleh Klopp dalam beberapa pertandingan di musim ini.

Permainan tim akan terlihat padu ketika dimainkan secara bersama-sama. Sebaiknya Pep harus konsisten menurunkan sebelas pemain inti di beberapa pekan jika ingin kembali ke jalur juara Premier League.

 


Memainkan Benjamin Mendy lebih banyak jika telah fit

Benjamin Mendy (AFP/Oli Scarff)

Manchester City sedang mengalami masalah di sisi kiri pertahanan sejak Benjamin Mendy mengalami cedera. Bek asal Prancis tersebut hanya mampu bermain sebanyak tiga laga di musim ini.

Eks bintang AS Monaco tersebut memiliki kecepatan dan mampu melakukan umpan lambung yang akurat. Hal tersebut yang menyebabkan Manchester City rela membeli Mendy seharga 50 juta euro. Pep dapat mengandalkan Mendy dalam meramu serangan dari sisi kiri dan menjaga kokohnya pertahanan jika sudah benar-benar pulih dari cedera. (Tegar Juel)

Sumber: Sportskeeda

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya