OJK: Kinerja Industri Jasa Keuangan Jawa Timur Tumbuh Positif

Kinerja positif itu ditunjukkan dengan total aset dari 408 bank yang beroperasi di Jawa Timur meningkat sebesar 8,40 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2019, 15:01 WIB
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur menyebutkan, industri jasa keuangan di wilayah itu sampai kuartal III 2019 menunjukkan kinerja positif, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi wilayah setempat.

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono mengatakan, kinerja positif itu ditunjukkan dengan total aset dari 408 bank yang beroperasi di Jawa Timur yang meningkat sebesar 8,40 persen, dana yang dihimpun meningkat 8,78 persen, serta penyaluran kredit meningkat 6,90 persen.

"Total aset itu kami rangkum dari perbankan umum konvensional dan bank umum syariah," kata Heru kepada wartawan, Jumat 11 Oktober 2019.

Selain itu, intermediasi perbankan juga cukup baik dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 84,59 persen, dengan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang masih terjaga sebesar 3,75 persen, dilansir dari Antara.

Sementara Pasar Modal Jatim, kata dia, juga menunjukkan kinerja positif yang tercermin pada peningkatan jumlah investor saham sebesar 58,75 persen yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasional sebesar 52,66 persen.

"Jumlah investor saham di Jawa Timur ini sebesar 13,40 persen dari total investor saham secara nasional," katanya.

Kinerja yang baik, kata Heru, juga ditunjukkan Industri Keuangan Non Bank di Jawa Timur, dengan pertumbuhan pendapatan premi asuransi sebesar 2,69 persen dan pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan sebesar 6,88 persen dengan NPF yang terjaga dengan baik sebesar1,86 persen.

Selain itu perkembangan dana pensiun juga baik, yang tercermin dari pertumbuhan asset bersih dan investasi masing-masing sebesar 11,7 persen dan 11 persen.

Heru menjelaskan, OJK Regional 4 Jawa Timur juga telah melakukan upaya yang masif dan intensif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur melalui fungsi edukasi dan perlindungan konsumen serta optimalisasi tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD).

"Edukasi kepada masyarakat yang kami laksanakan melalui 138 kegiatan sosialisasi dengan peserta edukasi sebanyak 21.075 peserta yang terdiri dari berbagai profesi, pelaku UMKM, pegawai, pelajar, akademisi dan ibu rumah tangga," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


OJK Bidik Pertumbuhan Kredit 13 Persen pada 2020

Logo OJK. Liputan6.com/Nurmayanti

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mematok target pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 13 persen.

Target tersebut lebih tinggi ke atas atau naik 1 persen dari pertumbuhan kredit pada tahun ini yang sebesar 12 persen.

"Kredit tahun depan bisa sekitar 12 persen bahkan lebih ke atas lagi, bisa 13 persen," tuturnya di Kompleks DPR RI, Jumat, 16 Agustus 2019.

Sementara itu, untuk tahun ini, OJKmasih optimistis target sebesar 12 persen untuk pertumbuhan kredit masih dapat tercapai. "Harapan kami bisa 12 persen," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, saat ditanya perihal target pertumbuhan ekonomi 2020 yang dipatok Pemerintah hari ini di Kompleks DPR, OJK mengaku mendukung ketetapan yang diputuskan tersebut.

"Kalau dari OJK kami siap mendukung untuk pertumbuhan ekonomi yang telah diset oleh pemerintah karena kita mempunyai potensi yang cukup," terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya