Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjenguk Menko Polhukam Wiranto yang masih menjalani rawat inap, pasca ditusuk terduga teroris di Pandeglang, Banten. Paloh mengatakan, kondisi mantan Panglima ABRI itu semakin membaik.
"Sudah bisa respons saat diajak bercanda," kata Paloh saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Sabtu (12/10/2019).
Walau demikian, Paloh meyakini Wiranto belum sepenuhnya pulih. Menurutnya, Wiranto masih perlu banyak beristirahat selama proses penyembuhan.
Selain Surya Paloh, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad juga tampak membesuk Wiranto. Dia mendoakan Wiranto bisa segera pulih dan beraktivitas seperti sediakala.
"Tinggal recovery, insyaallah 2-3 minggu sudah membaik," singkat dia.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto ditusuk Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019. Saat beraksi Abu Rara didampingi istrinya Fitria Diana (21). Polisi dan BIN menyebut kedua pelaku bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Baca Juga
Advertisement
Wiranto mengalami kejadian ini ketika hendak kembali ke Jakarta menggunakan helikopter. Dia baru saja meresmikan gedung kampus Universitas Mathla'ul Anwar Pandeglang serta memberi kuliah umum. Ketika turun dari mobil Land Crusier tiba-tiba diserang.
Wiranto sempat dibawa ke Klinik Menes Medical Center Pandeglang, lalu dirujuk ke RSUD Pandeglang. Selanjutnya, dengan menggunakan helikopter dibawa ke RSPAD untuk menjalani operasi.
Selain Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Daryanto, ulama Pandeglang, Fuad dan ajudan Danrem juga menjadi korban. Kompol Daryanto terluka diserang Fitria menggunakan gunting.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dua Pelaku Masih Diinterogasi
Densus 88 Antiteror Polri masih memeriksa intensif terduga teroris berinisial SA alias Abu Rara yang menyerang Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten. Polisi menyebut, Abu Rara sejatinya tidak secara khusus menarget Wiranto.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, penyerangan Wiranto dilakukan secara spontan. Menurutnya, Abu Rara merencanakan aksi teror setelah mengetahui pimpinannya atau amir JAD Bekasi Abu Zee Ghurobah ditangkap.
"(Abu Rara) stres, beranggapan akan ditangkap, ditembak, maka mencari momentum (penyerangan) itu," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 11 Oktober 2019.
Abu Rara mengajak istrinya ke Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Kamis 10 Oktober 2019. Dia mendapat informasi, seorang pejabat akan berkunjung ke lokasi itu.
Dedi menjelaskan, Abu Rara saat itu berencana menyerang seorang pejabat yang turun dari helikopter. Sedangkan istrinya ditugaskan menyerang polisi yang ada di sekitarnya.
"Begitu lihat ada helikopter turun, lalu ada massa mendekat ke helikopter. Lalu secara spontan dia membagi tugas dengan istrinya, 'saya menyerang pejabat itu'. Dia tidak terlalu mengenal pejabat itu. Dan istrinya juga disampaikan Abu Rara 'nanti kamu serang polisi yang terdekat dengan kamu'," kata Dedi.
Advertisement