Liputan6.com, Manchester- Manchester United (MU) terancam ditinggal sponsornya akibat prestasi yang terus menurun. Perusahaan mobil asal Amerika Serikat Chevrolet berniat meninggalkan Setan Merah.
Chevrolet saat ini merupakan sponsor utama klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Logo Chevrolet terpampang di jersey para pemain MU setiap bertanding.
Advertisement
Kerjasama MU dan Chevrolet sudah berlangsung sejak tahun 2014 dengan nilai kontrak 410 juta pound (Rp 7,3 triliun). Kontrak disepakati pada 2012 dimana saat itu MU masih berada di masa kejayaan di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.
Sepeninggal Ferguson, prestasi MU hancur lebur. Pergantian pelatih dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho hingga kini Ole Gunnar Solskjaer belum mampu mengembalikan kejayaan MU.
Di musim 2019-2020, MU malah semakin terpuruk. Mereka terbenam di posisi 12 klaseemn Liga Inggris. Marcus Rashford dan kawan-kawan baru mendapat sembilan poin saja dari delapan laga.
Kecewa
MU tak pernah menjadi juara Liga Inggris sejak disponsori Chevrolet. Kondisi ini membuat Chevrolet kecewa berat. Daily Mail mengklaim, Chevrolet tidak akan memperpanjang kontrak kerjasama yang habis tahun 2021.
Chevrolet merasa membayar kemahalan kepada MU sedangkan prestasi tim tidak ada. "Itu sudah ditakdirkan sejak awal. Perasaan di dalam adalah bahwa Chevrolet telah membayar secara besar-besaran dan itu tidak akan pernah dilakukan lagi," ujar sumber Daily Mail di Chevrolet.
Advertisement
Kemahalan
Nilai kontrak MU dengan Chevrolet memang sangat tinggi. Semusim, MU mendapatkan 58,6 juta pound. Padahal sebelumnya AON hanya menyerahkan 19,6 juta pound per musim saat menjadi sponsor di jersey MU.
Chevrolet dari awal memang sudah menganggap kerjasama dengan MU kemahalan. Selang 48 jam usai mengumumkan kesepakatan, chief global marketing, Joel Ewanick, langsung dipecat.