Liputan6.com, Jakarta - Seperti kata pepatah, "ada garis tipis antara cinta dan benci." Sebagian besar dari kita, pada satu waktu atau lain, telah menemukan diri kita terobsesi dengan selebritas tertentu.
Apakah itu hanya hanya suka atau kekaguman atas pekerjaan mereka. Menjadi seorang artis memang menjadi kelemahan. Dari gangguan privasi, perhatian yang tidak diinginkan, bahkan momen memalukan dapat dilihat seluruh dunia.
Advertisement
Namun, terkadang kekaguman itu berubah menjadi fatal ketika para penggemar menjadi marah pada artis yang sama yang mereka kagumi.
Apakah itu penggemar tidak membalas perasaan mereka, membuat pilihan karier yang tidak disetujui penggemar, atau hal lainnya.
Mengutip dari Listverse, Minggu (13/10/2019), berikut kisah-kisah tragis dari artis yang dibunuh oleh beberapa penggemar terbesar mereka.
1. John Lennon
Dunia terkejud ketika John Lennon ditembak dan dibunuh di usia 40 tahun pada 8 Desember 1980. Lennon telah menulis banyak lagu klasik dengan grup band The Beatles dan sebagai artis solo.
Ia dibunuh oleh seorang yang bernama Mark David Chapman. Pada hari itu, Lennon kembali dari sesi studio dengan istrinya, Yoko Ono. Ketika ia melangkah keluar dari limusin di luar rumahnya, Chapman bertindak.
Lennon kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Roosevelt dengan mobil radio polisi, sayangnya ia dinyatakan meninggal pada saat tiba.
Chapman dilaporkan sebagai penggemar yang terobsesi oleh Lennon dan The Beatles. Dia bahkan meminta Lennon untuk menandatangani album beberapa jam sebelum dia membununhnya.
Diduga, Chapman membunuh Lennon karena pengamatannya yang terkenal bahwa The Beatles lebih populer daripada Yesus. Chapman juga tersinggung oleh kemunafikan Lennon tentang materialisme.
Chapman mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua. Dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara seumur hidup dan menolak pembebasan bersyarat sampai tahun 2000. Selama dua tahun sejak itu, permohonan pembebasan bersyaratnya ditolak.
Advertisement
2. Rebecca Schaeffer
Rebecca Schaeffer adalah seorang aktris muda, cantik, dan baru muncul di akhir 80-an.
Dia membintangi sitkom 'My Sister Sam', ketika ia dibunuh oleh seorang penggemar yang terobsesi olehnya. Robert John Bardo, merupakan pembunuh aktris cantik tersebut dan juga penggemar dari sitkomnya.
Bardo menulis sebuah surat untuk Rebecca, yang ia anggap bahwa nantinya Rebecca akan senang menerima surat olehnya. Di surat itu, ia menggambar tanda hati dan menulis 'Dengan cinta dari Rebecca.'
Sayangnya, Bardo tidak berhasil menemuinya di studio tempat 'My Sister Sam' difilmkan. Dia pun gagal dua kali. Ketika Bardo melihat film terbarunya, di mana dia muncul dalam adegan seks dengan pria lain, Bardo menjadi kesal. Obsesinya tumbuh dan dia berusaha mencari alamatnya.
Ia membayar detektif swasta seharga US$ 250 untuk menemukan Rebecca, yang kemudia menggunakan DMV untuk mendapatkan alamatnya.
Pada 18 Juli 1989, Bardo datang kerumah Rebecca dan membunyikan bel pintu, dan disambut oleh Rebecca. Bardo pun kesal ketika Rebbeca memberitahunya bahwa dia menyia-nyiakan waktunya.
"Tidak peduli apa, saya pikir itu hal yang sangat tidak berperasaan untuk dikatakan kepada seorang penggemar," kata Bardo. Ia kemudian menembak Rebecca di depan pintu dan melarikan diri.
Bardo dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
3. Andres Escobar
Tidak ada yang tahu berapa banyak gairah olahraga yang membara pad pendukungnya. Gairah itu berubah menjadi fatal bagi kapten dan bek Kolombia, Andres Escobar.
Selama Piala Dunia Sepakbola 1994, ia membelokkan bola yang mengarah ke gol bunuh diri yang berkontribusi pada kekalahan 2-1 Columbia atas AS. Columbia tersingkir dari piala dunia dan sepuluh hari kemudian Andres ditembak mati.
Setelah kembali ke rumah usai pertandingan, Andres dihina oleh pemabuk di luar bar di Medellin. Dia ditembak enam kali pada 2 Juli 1994 di usia 27 tahun.
Columbia adalah negara yang dirundung oleh kartel obat bius. Kartel terkenal, Pablo Ecsobar, yang menjalankan narkoba bernilai miliaran dolar, ditembak mati oleh polisi setahun sebelumnya.
Meskipun Andres tidak ada hubungannya dengan dia, pembunuhan itu memperkuat kekerasan yang dikenal di negara itu.
Seorang pria bernama Humberto Munoz, dijatuhi hukuman 42 tahun penjara. Dia menolak untuk melibatkan atasannya dan dibebaskan setelah menjalani 11 tahun penjara.
Andres kini masih diingat dan dihormati, tidak hanya oleh negaranya tetapi juga penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Advertisement
4. Selena Quintanilla-Pérez
Selena Quintanilla-Pérez berdarah Amerika-Meksiko adalah penyanyi-penulis lagu, aktris, model, perancang busana. Dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 24, ia dibunuh oleh seorang penggemar yang juga mengelola klub penggemar dan butiknya.
Dijuluki Madonna Meksiko-Amerika, Selena sangat terkenal di Meksiko dan memiliki basis penggemar yang berkembang di Amerika. Dengan kepribadiannya yang sederhana, ia juga dikenal karena selera fesyennya yang unik.
Saat itu, ia sedang dalam perjalanan menuju superstar internasional, yang baru saja selesai merekam album bahasa Inggris pertamanya.
Namun, ada seorang bernama Yolanda Saldivar yang dianggap sebagai salah satu penggemar terbesar Selena. Dia bahkan mendirikan klub penggemar Selena.
Ayah Selena, Abraham Quintanilla, mengatakan kepada wartawan bahwa Yolanda dipecat dari toko butik keluarga tiga minggu sebelumnya. Ada beberapa uang yang hilang dari toko dan Selena menuntut dia mengembalikan beberapa dokumen keuangan.
Selena dan Yolanda pun sepakat untuk bertemu di sebuah motel, di Corpus Christi, Texas, yang mana tempat Yolanda menembak Selena di sebuah lobi.
Selena dilarikan ke Pusat Medis Memorial. Akan tetapi, ia dinyatakan meninggal satu jam kemudian.
Yolanda duduk di sebuah truk pick up merah di tempat parkir motel dengan pistol mengarah ke kepalanya dalam perselishian dengan polisi.
Setelah 9 jam, ia menyerah dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
5. 'Dimebag' Darrel Abbott
Darrel Abbott, yang dikenal oleh penggemar dan teman-temannya sebagai "Dimebag" adalah gitaris heavy metal yang cukup ternama. Di tahun 90-an, band-nya, Pantera berada di puncak karir mereka dengan beberapa album dan tur terlaris.
Band ini bubar pada 2003. Dimebag kemudian membentuk band lain dengan saudaranya bernama Damageplan, yang membuatnya tewas ditembak oleh seorang penggemar di atas panggung selama konser.
Nathan Gale, seorang mantan Marinir berusia 25 tahun terobsesi dengan Pantera. Dia diduga menyalahkan Dimebag atas perpisahan mereka.
Nathan sedang duduk di tempat parkir memberi tahu para pekerja bahwa ia sedang menunggu Damageplan. Ia pun disuruh pergi dan kemudian melompati pagar setinggi enam kaki, bergegas ke klub dan berhasil naik ke atas panggung.
Damageplan baru saja mulai tampil ketika Nathan menembak Dimebag enam kali pada jarak dekat. Beberapa saksi mata mengklaim bahwa dia berteriak "kamu pemutus Pantera" sebelum menembak.
Dia kemudian menembak ke kerumunan menewaskan setidaknya dua penggemar. Seorang petugas polisi berjalan di belakang panggung dan menembak Nathan saat dia memegang pria lain di bawah todongan senjata. Sandera tidak terluka, tetapi Nathan terbunuh dengan tembakan ke kepalanya.
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti
Advertisement