Fenomena Sedotan SJW, Hamish Daud Buka Suara

Hamish Daud memiliki 80 buah sedotan stainless steel di rumahnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2019, 20:30 WIB
Hamish Daud memiliki 80 buah sedotan stainless steel di rumahnya.(Instagram/hamishdw)

Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya gaya hidup ramah lingkungan membuat sejumlah pihak memerangi sampah plastik. Hamish Daud, aktor sekaligus pendiri yayasan Indonesian Ocean Pride, membenarkan.

Hamish Daud, menjelaskan sampah plastik bisa dikurangi dengan cara sederhana seperti membawa tas kain sendiri saat berbelanja atau menggunakan sedotan berbahan stainless steel. Entah dari mana asalnya, sedotan stainless steel disebut sebagai sedotan SJW (social justice warrior). Apa tanggapan Hamish Daud?

Hamish Daud rupanya tidak mempermasalahkan julukan itu, yang penting fungsinya. “Saya ada sedotan stainless steel di rumah, ada sekitar 80 buah. Saya tidak meminta atau memaksa orang harus (berbuat) begini dan begitu. Saya mengaplikasikan gaya hidup ramah lingkungan sehingga orang malu kalau pakai sedotan plastik di depan saya,” ujar Hamish Daud, di Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2019).

Suami Raisa ini menyadari, sampah plastik telah memantik keresahan masyarakat. Sampah plastik mencemari lautan dan membuat sejumlah satwa yang dilindungi menderita bahkan mati. 

 


Prihatin

(Instagram/hamishdw)

Pertengahan tahun lalu misalnya, viral video penyu yang hidungnya tersumbat sedotan plastik. Saat sedotan itu ditarik, hidung penyu mengeluarkan darah segar.

Satwa itu meronta kesakitan. Video ini mendapat perhatian Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti. November 2018, heboh kabar ikan paus mati dan terdampar di Wakatobi. Di dalam perutnya ditemukan 5,9 kilogram sampah plastik. Hamish Daud prihatin.

 


Pentingnya Informasi

(Muhammad Akrom Sukarya/KapanLagi.com)

“Saya merilis informasi (seputar lingkungan) tapi enggak mendidik orang harus berbuat ini dan itu. Alasannya begini, kita bukan orang bodoh. Saya memberi info, contoh, dan menginspirasi orang yang enggak tahu soal pentingnya bersikap ramah lingkungan,” Hamish Daud menyambung. 

Perilisan informasi termasuk fakta dan data penting bagi masyarakat Indonesia. “(Karena) masih banyak masyarakat yang belum paham bagaimana mengelola sampah, pendidikan sangat penting,” tutup Hamish Daud.

(Wayan Diananto)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya