Liputan6.com, Jakarta - Menabung adalah aktivitas yang gampang-gampang susah. Sebagian orang mungkin sukses menabung dan punya banyak uang simpanan.
Sedangkan sisanya tidak karena berbagai alasan. Salah satunya karena gaji bulanan yang pas-pasan.
Baca Juga
Advertisement
Padahal kalau dipikir-pikir, menabung itu tidak melulu harus dalam jumlah besar. Jumlah kecil sekalipun sudah cukup asalkan uangnya disisihkan secara rutin.
Alhasil, jumlahnya pun semakin banyak dari hari ke hari. Bagi Anda yang ingin menabung tapi selalu gagal dengan alasan gaji pas-pasan, coba lakukan cara ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Tentukan Tanggalnya untuk Menabung Rutin Terlebih Dahulu
Pertama-tama, coba tentukan kapan tabungan akan rutin diisi. Apakah itu saat awal bulan atau ketika gajian tiba, pertengahan bulan, ataukah setiap akhir bulan.
Penentuan waktu ini dapat dijadikan sebagai pedoman menabung setiap bulannya. Sehingga ketika tanggalnya tiba, Anda bisa menyisihkan uang buat ditabung agar tabungan bertambah secara perlahan.
Biasakan menabung sesuai tanggal agar uangnya tidak terlanjur terpakai untuk memenuhi kebutuhan lain. Agar lebih mudah lagi, Anda bisa menabung menggunakan sistem autodebet.
Dengan begini, maka aktivitas menabung tidak akan pernah lewat dari tanggal. Sebab, uang sudah masuk ke tabungan secara terjadwal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Ketahui dan Tentukan Jumlah yang Ingin Ditabung
Sebelum mulai menabung, coba pikirkan jumlah yang ingin ditabung setiap bulan. Jumlahnya tentu harus disesuaikan dengan total gaji yang diperoleh setiap bulan, sehingga aktivitas menabung tidak terasa memberatkan secara finansial.
Jangan minder apabila uang yang bisa ditabung hanya berjumlah Rp100 ribu atau Rp200 ribu saja per bulan. Terpenting adalah tabungan diisi rutin setiap bulan, sehingga jumlahnya bisa bertambah setiap bulan.
Jika suatu saat Anda terpaksa absen menabung karena adanya pengeluaran darurat, sebaiknya ganti jumlah yang terpakai pada bulan depan. Jangan biasakan absen menabung agar nantinya tidak ketagihan.
3. Tentukan Pos-pos Penggunaan Uang
Selanjutnya coba tentukan pos-pos penggunaan uang secara rinci. Ke mana dan untuk apa uang itu digunakan, sehingga penggunaannya tepat sasaran.
Ini sangat membantu untuk menghilangkan kebiasaan boros karena tujuannya sendiri sudah jelas sejak awal. Catat pos-pos pengeluaran sesuai dengan jenis kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Pastikan kebutuhan pokok sudah terpenuhi terlebih dahulu sebelum melanjutkannya ke jenis kebutuhan lain. Tambahkan pula kisaran biaya untuk masing-masing pos pengeluaran.
Dari kisaran biaya ini, Anda bisa memprediksi berapa banyak uang yang akan dihabiskan untuk satu kali belanja. Dan Anda juga bisa memastikan jatah uang yang ditabung tidak terpakai.
Advertisement
4. Belanja di Waktu yang Tepat
Belanja kebutuhan pokok boleh dilakukan kapan saja. Mau hari ini, besok, atau minggu depan, sebenarnya bebas saja. Akan tetapi, alangkah baiknya jika Anda menetapkan satu waktu saja buat berbelanja, seperti di akhir pekan.
Tidak dapat dimungkiri, harga barang saat weekend cenderung lebih murah dibandingkan hari biasa karena adanya diskon dan potongan harga dari supermarket. Selain di akhir pekan, diskon dan potongan harga juga bisa dinikmati saat hari besar tiba. Misalnya Idul Fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.
Jumlah pengeluaran yang berhasil dihemat sebaiknya dialihkan langsung ke buku tabungan. Jangan gunakan untuk keperluan lain, sehingga aktivitas keuangan selalu terkontrol.
5. Jangan Lapar Mata karena Lihat Diskon
Selain membantu proses penghematan, adanya diskon juga memungkinkan Anda untuk membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak. Tetapi ingat, tetap perhatikan kebutuhan. Belilah barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan yang diinginkan.
Hindari kebiasaan lapar mata saat berbelanja agar pengeluaran tidak membengkak. Manfaatkan diskon sebaik mungkin untuk berhemat, sehingga uangnya nanti bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain.
Bawalah catatan yang berisi pos-pos kebutuhan yang sudah dibuat di awal sebagai pedoman saat berbelanja. Dengan demikian, aktivitas belanja konsumtif pun bisa dihindari dan pengeluaran pun menjadi lebih terkontrol setiap bulannya.
6. Simpan Catatan Pengeluaran
Tips selanjutnya adalah simpan semua catatan pengeluaran, baik bulan lalu, dua bulan lalu, dan seterusnya. Catatan ini bisa digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan anggaran pada bulan berikutnya.
Selain itu, catatan pengeluaran juga bisa dijadikan sebagai pembanding setiap bulan guna mengetahui pos pengeluaran terbesar. Apabila besarnya pengeluaran pada satu pos dirasa berlebih, Anda dapat mengurangi jumlahnya untuk dialihkan ke pos pengeluaran lain.
Begitu pula sebaliknya, sehingga setiap pos memiliki anggaran yang pas. Jangan lupa untuk melakukan evaluasi pengeluaran secara berkala.
Bila perlu, catat poin-poin mana saja yang harus diperbaiki untuk bulan berikutnya. Dengan demikian, perencanaan keuangan menjadi lebih sehat dari waktu ke waktu.
7. Pertahankan Konsistensi saat Menabung
Dan yang terakhir adalah harus konsisten. Jangan bulan ini menabung, bulan depan tidak, dan seterusnya. Bila ini terjadi, maka jumlah tabungan Anda sampai kapanpun tidak akan pernah mencapai limit yang diharapkan.
Kalaupun jumlah yang ingin ditabung tidak sesuai dengan jumlah yang ditentukan, jangan jadi berhenti menabung. Tetaplah menabung sesuai dengan jumlah uang yang ada, sehingga Anda tidak ketagihan untuk tidak menabung.
Di samping itu, cobalah bersikap tegas kepada diri sendiri. Lawan setiap godaan untuk tidak menabung dengan cepat, sehingga godaan ini tidak mempengaruhi aktivitas menabung.
Menabung itu Mudah Asalkan Ada Niat
Gaji besar ataupun kecil sebenarnya bukan menjadi faktor yang menentukan sanggup atau tidaknya Anda menabung, yang terpenting adalah niat. Jika sudah niat menabung, maka gaji sekecil apapun tetap bisa disisihkan untuk ditabung. Jadi besarnya gaji bukan alasan untuk tidak menabung.
Baca Juga
Advertisement