Liputan6.com, Jakarta - Primadona itu sudah hampir berusia 40 tahun, tapi masih gesit meliuk-liuk di jalan aspal sepanjang Surabaya-Yogyakarta. Pulang pergi pula! Untuk urusan mudik Lebaran, hingga tes masuk mahasiswa, primadona ini selalu dapat diandalkan. Namanya Sumber Kencono.
Sebagai angkutan bis antarkota antarprovinsi alias AKAP, Sumber Kencono—yang bisa diartikan pundi-pundi emas—tergolong legenda yang sulit digeser dari ingatan. Salah satunya, karena para pengemudinya mahir moncer dalam hal tikung-menikung tanpa menyinggung dari Surabaya hingga kota tujuan.
Sumber Kencono juga sohor dalam 'prestasi' menyalip lawan di depan. Asalkan ada secuil celah, mau dari sisi kiri maupun kanan, bis ini tetap eksis menyodok ke posisi depan. Penumpang pun tak protes, sebab selipan tajam justru bisa menjadi tikungan mesra. Asyik kan?
Tak gusar dengan label 'setan jalanan’ maupun 'bis tanpa rem, nyatanya hingga kini PO Sumber Kencono melayani rute Surabaya, Madiun, Solo, Jogja, hingga Semarang. Awalnya, saat berdiri pada 1981, hanya melayani trayek Surabaya-Yogyakarta, dengan armada yang hanya enam unit bus Mercedez Benz.
Baca Juga
Advertisement
Pesaing Sumber Kencono saat itu adalah pemain lama, Bis Flores, yang armadanya sudah jauh lebih banyak. Namun kecelakaan tragis yang dialami Bis Flores di perlintasan kereta api, membuat namanya redup.
Mungkin kesejatian manusia adalah baku kejar dengan waktu. Sumber Kencono berhasil mengisi ceruk 'raja jalanan, sehingga para penumpang dari Surabaya ke Yogya dan sebaliknya, kesengsem pada pelayanan bis yang didirikan Setyaki Sasongko.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Menyabet Beragam Prestasi
Seiring waktu, Sumber Kencono yang lincah dan bergas di jalanan, menjadi favorit penumpang, selama hampir empat dasawarsa. Bahkan semasa era pemerintahan SBY, perusahaan ini diganjar penghargaan sebagai salah satu PO dengan pelayanan terbaik selama musim Lebaran pada 2005, 2007 dan 2008.
Semakin kerapnya jadwal trayek, rupanya memberi celah bagi bala. Tak urung, bis yang bermarkas besar di Sidorejo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Jalan Raya Madiun-Surabaya Km 25 ini, tersandung tragedi. Terutama hampir sepanjang dekade 2009-2011, Sumber Kencono kerap mengalami kecelakaan. Akibatnya, ia pernah mendapat julukan ‘Sumber Bencono’.
Tak ingin larut dalam keterpurukan, terlebih pesaingnya bukan lagi sekadar sesama raja jalanan, karena tiket pesawat makin murah dan pelayanan kereta api makin mumpuni, Sumber Kencono berbenah. Mengganti namanya menjadi Sumber Selamat, juga memperbaiki mutu kendaraannya, serta meningkatkan kualitas pengemudinya.
Tak ada celah kedua bagi mengemudi yang pernah menabrak, dan bertetap hati untuk menggunakan kendaraan buatan Jepang sebagai armadanya. Tak usah repot bernostalgia, bila Anda belum lahir pada era 1980 maupun 1990-an. Karena Sumber Kencono tetap mantap menyajikan tikungan mesra, meski sudah berganti nama, dikutip dari berbagai sumber.
Advertisement