Liputan6.com, Jakarta - Ajang tahunan yang memberikan penghargaan terhadap pengelola museum dan tokoh permuseuman, Indonesia Museum Awards (IMA) kembali digelar. Perhelatan yang digagas Komunitas Jelajah dan dimulai sejak 2012 itu, tahun ini diselenggarakan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, 13 Oktober 2019.
Ketua Pelaksana IMA 2019 yang juga pendiri Komunitas Jelajah, Musiana Yudhawasthi menjelaskan selama tujuh tahun terakhir ini IMA memang telah berkembang menjadi ajang prestisius di bidang apresiasi terhadap permuseuman di Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap tokoh, pengelola museum dan pekerja di bidang sejarah, kepurbakalaan dan permuseuman ini diharapkan bisa meningkatkan apresiasi masyakarat terhadap sejarah, kepurbakalaan, permuseuman dan para pecinta warisan budaya.
"Yang terpenting ajang ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan mencintai warisan budaya bangsa melalui museum. Karena lewat museum kita seperti bisa pergi ke berbagai negara dan berkunjung ke masa lalu," ucap Musiana dalam kata sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Musiana mengungapkan belakangan ini cukup banyak generasi milenial yang menyukai museum.
"Di Malang, ada anak muda yang memilih menjadi penggiat museum daripada kerja kantoran. Lalu di Jakarta ada beberapa museum yang dikelola oleh anak muda atau generasi milenial. Begitu juga dengan acara ini yang juga banyak melibatkan generasi milenial," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Museum Sebagai Pusat Budaya
Di tahun ini, IMA mengangkat tema 'Museum as a Cultural Hubs and the Future of Tradition'. Menurut Ketua Dewan Juri IMA 2019, Prof Dr Wiendu Nuryanti, tema tersebut museum diharapkan bisa menjadi pusat budaya sekaligus menjadi harapan bagi masa depan perkembangan beragam tradisi yang ada di masyarakat.
Selain Wiendu, Dewan Juri terdiri dari Prof Dr Ir Indroyono Soesilo, Anggit Hernowo, Yuliandre Darwis dan Samuel Wattimena. Acara IMA 2019 juga dihadiri Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Wardiman Djojonegoro yang pernah mendapatkan penghargaan khusus di IMA sebagai tokoh peduli museum.
IMA 2019 mengumumkan pemenang dalam lima kategori nominasi dan dua piala khusus. Mereka yang menjadi pemenang adalah; Media Peduli Museum (pemenangnya, detik.com), Museum Cerdas (Museum Imeri FKUI Jakarta), Museum Bersahabat (The Blanco Renaissance Museum, Bali), Museum Unik (Museum Patung Burung Universitas Udayana, Bali), Museum Lestari (Museum Gudang Ransum Sawahlunto, Sumatera Barat).
Lalu ada penghargaan khusus Special Guest Peduli Museum yaitu Lisa Ayudya dan artis Olivia Zalianty. Satu lagi penghargaan khusus berupa Pengabdian Sepanjang Hayat diberikan pada Toety Heraty Rosseno. Ia adalah seorang dosen, penulis dan penyair yang sangat peduli pada perkembangan museum di Indonesia.
Advertisement