Dampak Topan Hagibis Terjang Jepang, 31 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Korban tewas dari badai Topan Hagibis kini berjumlah 31 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Okt 2019, 10:30 WIB
Ombak menghantam pemecah gelombang di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengimbau warga untuk melakukan evakuasi tahap awal jelang kedatangan Topan Hagibis. (AP Photo/Toru Hanai)

Liputan6.com, Tokyo - Lebih dari 110.000 orang ikut serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan setelah Topan Hagibis melanda Jepang pada Sabtu 14 Oktober lalu.

Dilansir dari BBC, Senin (14/10/2019), badai terburuk yang melanda negara ini dalam beberapa dekade terakhir, kini telah menewaskan sedikitnya 31 orang, dengan 15 orang dinyatakan hilang.

Selain itu, Topan Hagibis juga menyebabkan pembatalan tiga pertandingan Piala Dunia Rugby, tetapi pertandingan antara Jepang dan Skotlandia tetap berjalan. Dalam pertandingan tersebut, Jepang menang 28-21 dan mencapai perempat final untuk pertama kalinya. Kemenangan tersebut merupakan sebuah kabar yang membahagiakan bagi Jepang. 

Topan telah melemah dan menjauh dari daratan namun meninggalkan kehancuran.

Ribuan petugas polisi, petugas pemadam kebakaran, penjaga pantai, dan militer kini bekerja untuk menjangkau mereka yang terjebak oleh tanah longsor dan banjir.

Kantor Perdana Menteri Jepang mengatakan mereka akan bekerja di "rumah-rumah yang terisolasi oleh banjir ... dan mencari yang tidak ditemukan".

Lebih dari tujuh juta orang didesak untuk meninggalkan rumah mereka di puncak badai, tetapi diperkirakan hanya 50.000 yang tinggal di tempat penampungan.

Baru bulan lalu Topan Faxai mendatangkan malapetaka di beberapa bagian Jepang, merusak 30.000 rumah, yang sebagian besar belum diperbaiki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya