Studi Ungkap Polusi Udara Sebabkan Rambut Rontok

Sebuah studi menemukan bahwa paparan partikel polusi udara juga berpengaruh pada masalah rambut rontok.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Okt 2019, 18:00 WIB
Rambut rontok (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, rambut rontok lebih banyak dikaitkan dengan bertambahnya usia, gaya hidup, ataupun genetik. Namun sebuah studi menemukan bahwa polusi udara juga memiliki hubungan dengan masalah tersebut.

Para peneliti dari Future Science Research Centre, Korea Selatan menemukan bahwa paparan polusi udara bisa menjadi pemicu rambut rontok. Hal itu mereka ungkapkan dalam 28th European Academy of Dermatology and Venereology (EADV) Congress di Madrid, Spanyol.

Dilansir dari Medical News Today pada Senin (14/10/2019), para peneliti melihat efek dari materi partikulat (particulate matter/PM) seperti pada polusi udara, terhadap sel di dasar folikel rambut yang disebut human follicle dermal papilla cells (HFDPCs).

Peneliti menggunakan PM10 seperti yang ada di debu dan pembakaran kendaraan. Partikel yang berukuran 10 mikrometer atau lebih kecil itu, bisa menimbulkan risiko kesehatan serius.

Setelah 24 jam, para peneliti melakukan analisis untuk melihat kadar beberapa protein yang terpapar partikel tersebut.

Terungkap bahwa, paparan PM10 menurunkan tingkat protein kunci untuk pertumbuhan rambut yang disebut beta-catenin. Selain itu, mereka juga menurunkan protein lain seperti cyclin D1, cyclin E, dan CDK2.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Riset Masih Terbatas

Rambut rontok (Foto: iStockphoto)

 

Namun, hingga kini studi mengenai keterkaitan antara polusi udara dengan kerontokan rambut masih sedikit. Sementara kaitan polusi udara dengan penyakit kronis lain sudah banyak.

"Sementara hubungan antara polusi udara dan penyakit serius seperti kanker, penyakit paru obstruktif kronis, dan penyakit kardiovaskular sudah pasti. Hanya ada sedikit atau bahkan belum ada penelitian tentang efek paparan partikel pada kulit manusia dan khususnya rambut," kata Hyuk Chul Kwon, pimpinan studi tersebut menjelaskan.

"Penelitian kami menjelaskan bentuk aksi polutan udara pada HFDPCs, menunjukkan bagaimana polutan udara paling umum menyebabkan kerontokan rambut," Kwon menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya