Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tim astrofisikawan dari Instituto de Astrofísica e Ciências do Espaço mengukur jari-jari sebuah planet ekstrasurya (exoplanet) dengan massa yang diketahui dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Salah seorang kandidta PhD di tim tersebut, Solène Ulmer-Moll, menjelaskan bahwa hasil ini diperoleh dengan menggunakan pengetahuan dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu.
Baca Juga
Advertisement
"Cara baru untuk meramalkan jari-jari planet ekstrasurya adalah contoh sempurna dari sinergi antara ilmu eksoplanet dan teknik machine learning," kata Solène dikutip dari Phys.org, Selasa (15/10/2019).
Tim itu mengembangkan algoritma yang dapat memperkirakan jari-jari berbagai planet ekstrasurya secara akurat, jika beberapa parameter planet dan bintang lainnya diketahui, termasuk massa dan suhu ekuilibrium planet ekstrasurya.
"Untuk ratusan planet yang ditemukan dengan metode kecepatan radial, kita sekarang dapat memprediksi jari-jarinya. Kita kemudian dapat memahami apakah planet ekstrasurya ini berpotensi berbatu," ujar Solène.
Mengubah Paradigma
Baru massa planet ekstrasurya saja yang telah digunakan untuk memprediksi jari-jarinya sejauh ini. Namun, paradigma ini sedang dicoba untuk diubah dengan memasukkan parameter planet dan bintang lainnya untuk memperkuat perkiraan mereka.
"Karya ini menyatukan keahlian dalam tim kami, menyatukan pengetahuan yang ada tentang deteksi dan karakterisasi planet ekstrasurya dan analisis statistik dari sistem yang terdeteksi, menggunakan alat matematika canggih," kata Nuno Cardoso Santos (IA & FCUP).
Hal ini, menurut Nuno, mirip dengan pemodelan matematis yang saat ini "mengarah pada pengembangan mobil otonomos."
(Why/Isk)
Advertisement