Liputan6.com, Jakarta - Meski sering mendapatkan laporan tentang aplikasi berbahaya, Google masih belum juga mampu meningkatkan sistem keamanan Play Store.
Laporan terkini dari tim peneliti keamanan di Sophos menyebutkan, ada 15 aplikasi Android terinfeksi adware.
Advertisement
"Jika ditotal, 15 aplikasi Android yang terinfeksi tersebut telah diunduh lebih dari 1,3 juta kali," tulis Sophos di dalam laporannya, Senin (14/10/2019).
"Setelah terinstal, ikon aplikasi yang terinfeksi adware tidak muncul di home screen. Karenanya, pengguna akan sulit menemukan mereka," jelas tim peneliti Sophos.
Berikut ini adalah 15 aplikasi berbahaya yang muncul di Play Store, dan dihapus oleh Google.
Adapun aplikasi tersebut menampilkan pesan yang "menyesatkan" bagi pengguna, seperti aplikasi ini tidak kompatible dengan perangkat kamu saat digunakan.
Pada kenyataannya, aplikasi Android berbahaya itu terus berjalan di background dan sering munculkan iklan.
Berkedok Ragam Aplikasi
Lebih lanjut, 15 aplikasi terinfeksi adware termasuk pembaca kode QR, editor gambar, utilitas backup, dan pencari telepon.
Pada kenyataannya, tujuan utama mereka adalah untuk menginfeksi smartphone dengan adware, dan munculkan iklan yang tidak diinginkan.
Dengan makin maraknya penyebaran aplikasi berbahaya di Play Store, Sophos memperingatkan ada kemungkinan banyak aplikasi serupa yang belum terdeteksi.
Karenanya, tim peneliti keamanan merekomendasikan agar membaca ulasan pengguna dengan cermat sebelum menginstal aplikasi Android baru.
Jika tidak ada ulasan pengguna, biarkan orang lain yang menjadi kelinci percobaan terlebih dahulu.
(Ysl/Isk)
Advertisement