Liputan6.com, Jakarta - Video yang disebut-sebut sebagai potongan kanker yang bergerak di atas piring, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 33 detik itu, tampak sebuah benda berwarna hitam ditaruh di atas piring. Benda yang disebut 'kanker' itu bergerak menjauh ketika didekati potongan bawang putih.
Advertisement
Benda itu kemudian kembali bergerak mendekat ketika dihadapkan dengan sebuah cicin. Video ini kemudian diunggah oleh akun facebook Aby Jasmien pada 8 Oktober 2019.
Akun ini kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya. Berikut narasinya:
"BISMILLAH...sekedar berbagi ilmu, inilah potongan kanker setelah dikeluarkan dari tubuh pasien. ternyata kanker itu makhluk hidup, didekatkan bawang putih dia menjauh, tapi dikasih emas dia malah mendekat. Pantas kalo di dalam tubuh dia beranak dan memakan darah dan daging...mari kita jaga kesehatan, itulah sebabnya mengapa Rosululloh SAW melarang kaum pria memakai emas, karena partikel emas itu akan mengendap dalam darah, sedangkan bagi kaum wanita itu akan keluar bersama darah kotor ketika haid.
SUBHANALLOH...,14 abad silam ternyata sudah diajarkan oleh Rosululloh, baru sekarang ter ungkap rahasianya.Semoga bermanfaat.
🙏🙏🙏," tulis akun facebook Aby Jasmien.
Konten yang diunggah akun facebook Aby Jasmien telah dibagikan 23 ribu kali oleh warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, kabar potongan kanker bergerak ketika didekatkan potongan bawang putih ternyata tidak benar.
Fakta ini dikutip dari situs doktersehat.com dengan judul artikel "Viral Video Potongan Kanker Menjauhi Bawang Putih, Apa Pendapat Dokter?".
DokterSehat.Com– Belakangan ini warganet dihebohkan dengan video yang menunjukkan benda yang disebut-sebut sebagai potongan kanker yang bisa bergerak-gerak menjauhi satu siung bawang putih. Dalam video tersebut, terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa kanker itu hidup dan akan menjauhi bawang putih namun mendekati emas. Video ini dianggap sebagai bukti bahwa perhiasan emas bisa memicu kanker, apalagi jika digunakan oleh wanita yang sudah menopause atau laki-laki. Sebenarnya, apakah video ini memang benar adanya?
Pakar kesehatan Dr. Fielda Djuita Sp. Rad (K) Onk Rad, menyebut video ini sebagai hal yang tidak masuk akal. Menurut beliau, setiap jenis kanker memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga obat yang dibutuhkan untuk satu jenis kanker belum tentu sama dengan jenis kanker lainnya. Sebagai contoh, obat untuk kanker payudara dengan kanker prostat saja sudah sangat berbeda obatnya sehingga tidak akan cukup dengan bawang putih saja.
Dr. Fielda juga masih belum mengerti benda apa yang disebut sebagai potongan kanker pada video tersebut. Jaringan yang bisa bergerak ini harus diteliti terlebih dahulu untuk dipastikan apakah benar potongan kanker atau tidak sehingga kita tidak boleh langsung mempercayainya.
Pakar kesehatan lainnya, Dr. Sonar Soni Panegoro, SpB (K) Onk yang berasal dari Rumah Sakit Dharmais menyebut video potongan kanker yang bergerak-gerak ini sebagai hoax. Menurut beliau, sel apapun yang keluar dari tubuh manusia seharusnya akan mati kecuali memang sengaja dibiakkan dalam media tertentu. Itupun baru terlihat pertumbuhan setelah 2 atau 3 hari sehingga pergerakannya juga sangat lambat, bukannya bergerak dengan sangat cepat layaknya mahluk hidup seperti yang ada dalam video tersebut.
Hal lain yang membuat dr. Sonar yakin jika video ini hoax adalah warna dari jaringan yang disebut dengan potongan kanker. Menurut dr. Sonar, sel kanker yang hidup warnanya putih kelabu atau merah. Sementara itu, warna kanker yang kehitaman biasanya adalah kanker kulit melanoma.
Advertisement
Kesimpulan
Benda yang bergerak-gerak dalam video tersebut bukan merupakan potongan kanker. Dr. Sonar Soni Panegoro, SpB (K) Onk dari Rumah Sakit Dharmais menyebut bahwa video potongan kanker yang bergerak-gerak sebagai hoaks.
Narasi yang disampaikan dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
