Jamu Persebaya di Bali, Persib Terganggu Kenangan Buruk

Persib Bandung harus menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jum’at (18/10) mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2019, 14:15 WIB
Bek Persib, Supardi Nasir, mengontrol bola saat melawan Persija pada laga Liga 1 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2017). Kedua klub bermain imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Bandung - Shopee Liga 1 2019 akan kembali digelar setelah sempat libur karena berlangsungnya FIFA Matchday. Pada laga pekan ke-23 ini Persib Bandung harus menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali,  Jum’at (18/10) mendatang.

Memiliki pengalaman buruk di I Wayan Dipta, Gianyar, Bali kapten Maung Bandung, Supardi Nasir Bujang berharap mereka meraih kemenangan di laga ini. Supardi berharap, pengalaman pahit yang dialami timnya menjadi motivasi untuk dapat tampil maksimal. Pemain dengan nomor punggung 22 ini juga ingin rekannya tidak merasa gentar dengan rekor buruk itu.

“Kita punya pengalaman di tahun kemarin, kita punya homebase di sana. Ini dijadikan pelajaran. Tren tahun kemarin jangan terulang, banyak hal yang perlu kita ubah, mungkin semangatnya,” kata Supardi melalui Persib.co.id

Musim lalu, Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali menjadi homebase untuk Persib dalam menjamu skuat Bajul Ijo. Saat itu skuat Maung Bandung terkena sanksi karena hilangnya nyawa suporter Persija saat pertandingan kedua klub di Bandung.

Kekalahan yang terjadi pada 20 Oktober 2018 menjadi pengalaman buruk bagi Persib. Tim yang saat itu dilatih Mario Gomez kalah telak 1-4 atas tim asal Jawa Timur, Persebaya. Sejak itu, Persib harus mengakui keunggulan skuat bajul Ijo karena mengalami kekalahan berturut-turut dalam 3 pertemuan terakhir.


Harus Maksimal

Pada laga nanti, Supardi meminta kepada rekan satu timnya untuk tampil maksimal. Walaupun harus berlaga di luar kandang sendiri, Persib harus menunjukkan karakter aslinya yang memiliki mentalitas yang kuat dari setiap pemain.

“Karena ketika bermain di luar ini kita bicara mental pemain. Harus siap. Karena enggak seperti main di Bandung. Inginnya kita bisa bermain di Bandung dan tidak ditunda. Tapi kalau keadaan seperti sekarang kita harus jalani. Mestinya kita jadikan motivasi bahwa di manapun kita bermain, ya sama. Kita punya karakter sendiri,” ucap Supardi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya