Dahnil: Tak Masalah Konsep Gerindra Digunakan Meski Tanpa Kursi Menteri

Dia mambahkan, saat ini Gerindra juga belum mempunyai sikap pasti terkait arah politik lima tahun ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2019, 18:29 WIB
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar SimanjuntakKoordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak (Merdeka/Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzhar Simanjuntak menegaskan pihaknya tidak masalah jika konsep Gerindra diterima tetapi tidak diberikan jatah menteri do kabinet. Sebab kata dia, Prabowo selama ini tidak pernah aktif lobi terkait pemberian jatah menteri.

"Gerindra sampai sekarang ini tidak aktif melobi ya. Harus dipahami Prabowo dalam posisi siap duduk sebagai oposisi atau dalam pemerintah. Jadi kami tidak pernah minta satu menteri, dua menteri, tiga menteri, sama sekali tidak," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Dia mambahkan, saat ini Gerindra juga belum mempunyai sikap pasti terkait arah politik lima tahun ke depan. Kata Dahnil, semua itu akan ditentukan dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 16 Oktober mendatang.

"Besok tanggal 16 beliau akan mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Tentu nanti sikap finalnya juga terkait sikap presiden, apakah membutuhkan Gerindra dan Pak Prabowo atau tidak," ungkapnya.

Kendati demikian, eks Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan Prabowo siap jika diminta gabung koalisi pemerintah ataupun diminta jadi oposisi. Semua itu tergantung konsep yang diajukan Gerindra diterima oleh Jokowi atau tidak.

"Kalau misal big Push (konsep) itu mau digunakan silakan meski tanpa kursi. Atau kalau misal big push diserahkan tanggung jawabnya kepada Gerindra atau Pak Prabowo. Itu kami terbuka tidak ada masalah sama sekali," ucapnya.

 


Pengumuman Kabinet

Prabowo menemui Surya Paloh di kediamannya.

Sebelumnya, setelah bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Jokowi mengatakan, susunan kabinet kerja jilid II masih bisa berubah. Walaupun, kata dia, hingga saat ini sudah rampung tersusun.

"Iya, mungkin ada pertimbangan masih bisa," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).

Kemudian, Jokowi menjelaskan, kabinet kerja akan diumumkan setelah pelantikan atau sehari usai pelantikan. Namun Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut enggan merinci secara pasti.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya