Pengakuan Pemilik Kos tentang Identitas Abu Rara Pelaku Penusukan Wiranto

Syahrial Alamsyah alias Abu Rara menyerahkan fotocopy identitas dirinya berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) ke pemilik kontrakan H Yusep.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 14 Okt 2019, 18:06 WIB
Menkopolhukam Wiranto diserang orang tak dikenal saat di Pandeglang, Banten. (Istimewa)

Liputan6.com, Pandeglang - Pelaku penusukan Wiranto, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara menyerahkan fotocopy identitas dirinya berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) ke pemilik kontrakan H Yusep dan Ketua RT Mulyadi.

Dari data diri itu diperoleh identitas Abu Rara merupakan seorang Sarjana Hukum (SH) dengan dua orang putri, putri pertamanya berinisial QR dan yang kedua berinisial RAL, keduanya kelahiran Medan. Mantan istri pertamanya yang masih masuk dalam Kartu Keluarga (KK) berinisial AF.

Abu Rara tinggal di kontrakan di Kampung Sawah, Desa Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak bulan Februari 2019 dengan membawa putri keduanya berinisial RAL (13). Kemudian disusul istri mudanya, Fitri Andriana (21) yang ikut serta melakukan penusukan Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang.

"Saya ingetin (ke Abu Rara) KTP-nya kasih ke RT. Saya juga kasih tahu ke RT kalau ada yang mau ngontrak, sudah ngasih KTP juga ke RT-nya," kata Yusep, pemilik kontrakan ditemui di kediamannya, Senin (14/10/2019).

Dia mengaku belum pernah berbicara dengan Abu Rara sejak pertama kali mengontrak rumahnya. Pelaku mendapatkan kontrakan itu berkat peran dari Samsudin.

Samsudin sebelumnya memberitahu Syahrial kalau di sampingnya ada kontrakan kosong. Hingga akhirnya Syahrial setuju untuk menngontrak bertetangga dengan Samsudin.

Setelah disetujui Abu Rara, Samsudin langsung mendatangi rumah Yusep dan menyampaikan kalau ada yang ingin mengontrak rumahnya. Namun Abu Rara disebutnya belum bisa datang karena sedang ada keperluan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Aktif Kegiatan Warga

Menko Polhukam Wiranto (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian (kanan) memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas isu-isu nasional terkini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Samsuddin merupakan Warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sedangkan istrinya merupakan warga Kecamatan Menes.

"Dia (Samsudin) datang kesini sekitar jam 20.00 WIB, bilangnya ada yang mau ngontrak. Saya tanya orangnya mana, dia bilangnya besok atau lusa (mau datang). Tapi dia bilang sekarang minta kuncinya dulu, buat beres-beres," terangnya.

Berbulan-bulan menetap dikontrakan, Abu Rara tidak pernah berbicara lama dengan Yusep. Bahkan dia juga tak aktif dalam kegiatan warga.

"Menurut informasi, istrinya bercadar. Kalau anaknya suka lihat, suka jajan. Sejak ngekos enggak pernah ke sini, main (rumah saya), memperkenalkan diri. Orangnya kaya tertutup. Kalau kata tetangga, sering keluarnya malem," jelas Yusep.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya