Liputan6.com, Manchester - Fakta terbaru mengungkap keterpurukan Manchester United (MU) musim ini. Laporan keuangan menunjukkan The Red Devils menyetor 332 juta poundsterling (sekitar Rp 5,8 triliun) per tahun untuk membayar gaji pemain, tertinggi sepanjang sejarah Premier League.
Meski begitu, kinerja MU di lapangan sangat buruk. Mereka membukukan performa terburuk dalam 30 tahun terakhir karena baru memiliki sembilan angka dari delapan pertandingan.
Advertisement
Hanya dua angka di atas zona degradasi, mereka hampir pasti kesulitan mencapai target minimal yakni masuk empat besar untuk lolos Liga Champions musim depan.
Daily Mail melaporkan, anggaran gaji MU meningkat 43 persen dalam tiga tahun terakhir. Kiper David de Gea menjadi pemain dengan upah tertinggi yakni 375 ribu pounds per pekan. Menyusul kemudian Paul Pogba dengan 290 ribu pounds per pekan.
MU juga mesti menyetor mayoritas gaji Alexis Sanchez yang tengah dipinjamkan ke Inter Milan. Berdasar kesepakatan, Inter Milan hanya menyetor 4,5 juta dari 21 juta poundsterling upah tahunan Sanchez.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Posisi Solskjaer
Kinerja buruk di lapangan membuat posisi manajer Ole Gunnar Solskjaer terancam. Dia menjadi manager favorit kedua yang segera dipecat pada musim ini. Solskjaer hanya kalah dari Marco Silva yang juga gagal mengangkat kinerja Everton.
Meski begitu, manajemen mengungkapkan dukungan kepada Solskjaer. Mereka siap memberi sosok asal Norwegia itu waktu untuk memperbaiki performa.
"Kami semua ingin mengembalikan klub ke posisi teratas di sepak bola Inggris. Kami bakal terus melakukan investasi demi mencapai misi tersebut," kata Wakil CEO MU, Ed Woodward, dilansir Telegraph.
Advertisement