Khoirul Anam, Seniman 'Photocrazy' yang Punya Angan-Angan Bertemu Sule

Khoirul Anam terkenal di dunia maya dengan foto nyelenehnya. Semua itu dilakukan bukan untuk viral semata, tetapi demi mencuri perhatian idolanya, Sule.

oleh Rino Abonita diperbarui 15 Okt 2019, 12:00 WIB
Khoirul Anam (Dok. Pribadi)

Liputan6.com, Magelang - Nama Khoirul Anam mungkin tidak asing lagi. Dunia maya pernah riuh rendah oleh beberapa karya nyeleneh pria asal Magelang ini.

Juni lalu, pengguna media sosial, terutama Facebook, dibikin mengernyit oleh foto-foto pernikahan seorang pemuda dengan maneken. Absurd!

Usai ijab kabul, pengantin pria terlihat semringah sembari memegang buku nikah. Maneken yang menjadi pengantin wanita dengan pose yang sama tampak terduduk kaku di sampingnya.

Sebagai selingan, seorang lelaki di Jepang, Akihiko Kondo dikabarkan menikahi boneka pada 2018. Apakah pemuda di dalam unggahan tadi betul-betul menikahi benda mati, seperti halnya Kondo?

Ternyata tidak. Unggahan tersebut kiranya cuma serangkaian parodi yang ditujukan untuk menyindir para jomlo.

Parodi tersebut terdiri atas tiga episode. Dari ijab kabul, malam pertama yang gagal, hingga bulan madu yang romantis.

Tiga bulan kemudian, ide gila Khoirul Anam kembali muncul. Kali ini, sasarannya sebuah usaha barber di Magelang.

Tempat pangkas rambut pria itu tiba-tiba berubah menjadi usaha terapi melupakan mantan. Jasa Melupakan Mantan (JMM) namanya.

Cukup membayar Rp12.000, bayang-bayang sang mantan dijamin bakal enyah seumur hidup. Siapa pula yang tidak tertarik?

Tempat itu pun diserbu oleh pelanggan. Namun, lagi-lagi itu hanya keisengan Anam semata.

Terapi yang tak masuk akal itu kiranya cuma radio dengkul. Takut-takut semakin banyak yang kecewa, Anam pun menurunkan spanduk yang dipampangnya.

"Itu barbershop. Tadinya saya enggak kenal dengan pemiliknya. Saya izin dulu buat pasang spanduk," jelas Anam, dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/10/2019).

Belum lepas dari ingatan soal terapi melupakan mantan, Anam kembali berulah. Oktober ini, dunia maya dihebohkan kembali oleh foto yang diunggahnya.

Seorang ibu sedang duduk di bawah sebuah lapak sederhana. Di dekatnya, tergeletak timbangan digital serta ayan plastik.

Si ibu sedang menunggu pelanggan, yakni pembeli dan penjual ketombe. Satu kilogram ketombe dihargai Rp65.000, demikian tertulis pada spanduk yang terpasang di lapak tersebut.

Foto selanjutnya memperlihatkan seseorang tengah menyapu ketombe dari rambutnya. Kelemur-kelemur itu tampak berserakan ke atas permukaan benda hitam di bawahnya.

Unggahan tersebut disukai sebanyak 3 ribu kali, mendapat komentar 2 ribu kali, dibagikan 7 ribu kali. Soal kebenarannya, tidak usah ditanyakan.

"Sampai kapan pun enggak akan terkumpul ketombe satu orang satu kilo," kekeh Khoirul Anam.


Ingin Bertemu Sang Idola

Kolase photocrazy Khoirul Anam (Dok. Pribadi)

Iseng dan penuh ide absurd. Nyatanya, Anam telah mendapuk diri sebagai 'seniman foto nyeleneh'.

"Modal HP. Masa kalah sama orang-orang di kota, yang pakai kamera. Saya bisa buktikan," ucapnya dengan nada meyakinkan.

Ia sering meminta teman, tetangga, bahkan orang yang baru dikenal untuk menjadi model photocrazy-nya. Ketika ide 'gila' itu muncul, Anam seperti meletup-letup.

"Seperti yang menikahi maneken, teman saya. Yang ketombe, tetangga. Itu gubuk tak terpakai yang saya modifikasi sedikit," kata jebolan pesantren Wahid Hasyim itu.

Konsep yang muncul di kepalanya tidak datang begitu saja. Ide-ide nyeleneh tersebut lahir dari apa yang disebutnya sebagai proses "pengembaraan" serta semadi.

"Jadi, saya tidur di mana-mana. Sering tidur di jalan, bawa sofa ke kebun," dia mengakui.

Ragam foto tak masuk akal hasil jepretan Anam bisa dilihat di akun media sosialnya. Penjual gorengan di atas pohon, jamuan lebaran di dalam angkot, bersantai di antara kali dan jamban, hanyalah sedikit dari karya-karyanya.

Anam pun diberi stempel 'edan' oleh orang-orang di sekitarnya. Untuk sebutan tersebut, pemuda kelahiran Kaliangkrik ini tak mau ambil peduli.

Sekali waktu Anam hampir tersandung masalah hukum. Foto penjual bensin eceran di pelataran sebuah SPBU memaksanya untuk menulis surat klarifikasi di atas meterai.

Ada asap, ada api. Apa yang selama ini dilakukan di sela-sela pekerjaannya sebagai buruh penggilingan padi kiranya punya maksud dan tujuan liyan.

Jauh di lubuk hatinya tersimpan harapan bertemu komedian Entis Sutisna alias Sule. Mencuri perhatian publik cuma satu-satunya cara agar sosok yang digandrunginya sejak 15 tahun lalu itu meliriknya kelak.

"Saya sebenarnya malu. Namun, mimpi saya belum terwujud. Saya ingin berfoto sama Om Sule. Enggak muluk-muluk. Cuma ingin foto, saya bingkai besar, taruh di ruang tamu, itu saja," harap pemuda kelahiran September 1992 itu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya