5 Kontroversi Shia LaBeouf, Bintang Film The Peanut Butter Falcon

Di balik ketampanannya, pribadi Shia LaBeouf kerap menuai kontroversi.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 10:20 WIB
The Peanut Butter Falcon (© Roadside Attractions /Armory Films/ Endeavor Contents)

Liputan6.com, Los Angeles - Keputusan Shia LaBeouf membintangi film indi The Peanut Butter Falcon disanjung kritikus. Dalam The Peanut Butter Falcon, Shia LaBeouf memerankan Tyler yang kabur setelah membakar alat penangkap ikan senilai 12 ribu dolar AS milik dua pekerja. 

Dalam pelarian, Tyler mengenal Zak (Zack Gottsagen), pemuda sindrom Down, yang kabur dari panti jompo. Akting Shia LaBeouf di The Peanut Butter Falcon dinilai konsisten. Sebelum menonton The Peanut Butter Falcon, kami ajak Anda menyimak 5 kontroversi Shia LaBeouf yang kami rangkai dari berbagai sumber.

 

Menolak Universitas Yale

Selain tampan, Shia LaBeouf juga sebenarnya cerdas. Ia pernah diterima di Universitas Yale tapi aktor kelahiran Los Angeles, AS, 11 Juni 1986 ini membuat keputusan mengejutkan dengan tidak pernah menginjakkan kaki ke kampus bergengsi itu. Tak jelas mengapa Shia LaBeouf melakukannya. 

Konon, keputusan ini disayangkan banyak pihak mengingat ia berasal dari keluarga berada. Ibunya, Shayna née Saide adalah balerina dan perancang berlian. Ayahnya, Jeffrey Craig LaBeouf berdarah Cajun-Prancis, seorang veteran dengan beberapa pekerjaan. 


Mencuri Sepatu

(AFP/JASON MERRITT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

Saat kecil, Shia LaBeouf dikenal pekerja keras. Ia pernah menjual hot dog di taman seberang jalan aparetemen keluarga bersama ayah ibunya dengan memakai kostum badut. Bekerja dengan cara halal menumbuhkan sifat mandiri dalam diri Shia LaBeouf. 

Namun siapa sangka, saat kecil pula ia pernah mencuri sepatu Nike Cortezes dari sebuah toko di Pacoima, California, AS. Gara-gara menilap sepatu, bintang film Transformers dan Indiana Jones and The Kingdom of the Crystal Skull ditangkap polisi.  

SIM Ditahan Polisi

Setelah kariernya meroket lewat film laris Transformers, Indiana Jones and The Kingdom of the Crystal Skull, dan Eagle Eye, kontroversi tak pernah menjauh dari hidup Shia LaBeouf. Setahun setelah Eagle Eye dilempar ke pasar, tepatnya Januari 2009, aparat kepolisian menahan Surat Izin Mengemudi (SIM) Shia LaBeouf.

Alasannya, sang aktor menolak prosedur menjalani tes kadar alkohol dalam darah setelah mengalami kecelakaan mobil. Sejak itu, kehidupan pribadi Shia LaBeouf makin disorot media. 


Insiden Studio 54

(AFP/JASON MERRITT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

Shia LaBeouf kembali memantik kontroversi pada 26 Juni 2014. Ia dikabarkan menyusup atau masuk tanpa izin ke teater Studio 54 New York. Shia LaBeouf dilaporkan membuat kekacauan dengan berteriak dan memicu kegaduhan. Saat diminta meninggalkan teater, Shia LaBeouf menolak. 

Akibatnya, pengelola teater memanggil polisi. Berurusan dengan aparat rupanya tak membuat Shia LaBeouf gentar. Laporan penangkapan menyebut Shia LaBeouf terlibat cekcok dengan petugas. Insiden ini lagi-lagi membuatnya disorot publik.

Dituduh Melakukan Plagiarisme

Setahun sebelum insiden Studio 54, Shia LaBeouf merilis film pendek Howard Cantour.com di jagat maya. Dalam waktu singkat, film ini panen cibiran. Sejumlah bloger menuding karya Shia LaBeouf mirip Justin M. Damiano, komik rilisan Ghost World tahun 2007 karya Dan Clowes. Lewat artikel, jurnalis Graeme McMillan dari Wired menyebut ada 3 kemiripan Howard Cantour.com dengan Justin M. Damiano. 

Merespons tudingan ini, Shia LaBeouf menghapus film itu dan mengaku tak bermaksud menjiplak karya Dan Clowes. Setelah melewati sejumlah kasus, Shia LaBeouf memutuskan untuk bersikap lebih tenang. “Saya lebih banyak tersenyum. Sekarang saya lebih lembut dan tenang,” ungkap Shia LaBeouf saat diwawancara Variety, Agustus 2019. (Wayan Diananto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya